Cincinnati Memang Milik Federer

Novak Djokovic boleh saja mengalahkan Roger Federer di lapangan lain di penjuru dunia ini, tapi tidak di centre court Lindner Family Tennis Center, Cincinnati, Ohio. Lapangan ini benar-benar berjodoh dengan Federer. Kemarin dini hari, petenis 34 tahun itu meraih gelar Cincinnati masters ketujuhnya di lapangan tersebut. Raihan yang benar-benar sempurna.

Roger Federer
Roger Federer

Sempurna karena rekornya kini di final Cincinnati masters menjadi 7-0. Tujuh gelar tersebut makin menempatkan Federer sebagai pengumpul gelar terbanyak di ajang ini sepanjang masa.

Federer meraihnya setelah menumbangkan Djokovic dua set langsung 7-6 (1), 6-3. Butuh 90 menit untuk Federer menumbangkan Djokovic. Ini juga kali ketiga petenis Swiss tersebut menumbangkan Nole sapaan akrab Djokovic di final Cincinnati masters. Sebelumnya terjadi pada 2012 dan 2009.

Selain tahun ini, pengumpul 17 gelar grand slam itu mendapatkannya pada 2014, 2012, 2010, 2009, 2007, dan 2005. Kemenangan Federer di Cincinnati tidak lepas dari perubahan taktik permainannya yang lebih fresh dan agresif setelah absen di Montreal masters.

Di final, Federer hanya kecolongan 13 poin saat servis berada di tangannya. Keagresifannya juga begitu tampak dengan kerap maju mendekati net untuk mengajak lawan bermain netting. Di final sendiri, Federer memenangi 15 dari 21 net point pada set pertama.

’’Aku mengkombinasikan semuanya. Aku juga berusaha melakukan servis sebaik mungkin untuk lepas dari masalah,” kata Federer seusai laga dikutip Reuters.

Hasil kemarin membuat Federer sementara unggul tipis secara head to head dari Djokovic 21-20. Kemenangan yang juga balas dendam manis dari kekelahannya di final grand slam Wimbledon Juli lalu (12/7).

Ini menjadi gelar ke-87 Federer sepanjang karier di ajang ATP. Untuk masters sendiri, ini menjadi trofi ke-24 bagi pria kelahiran Basel tersebut. Trofi Cincinnati masters ketujuhnya ini juga memberi Federer suntikan semangat baru jelang bertarung merebut trofi grand slam Amerika Serikat (AS) Terbuka keenamnya tahun ini. Grand slam terakhir musim ini tersebut dimulai 31 Agustus.

Federer sendiri pernah berjaya di tanah New York lima tahun beruntun. Itu terjadi pada 2004, 2005, 2006, 2007, dan 2008. ’’Terlepas hasil ini, aku sudah menyiapkan semuanya untuk AS Terbuka. Aku sudah menjalani recovery yang sangat baik, latihan yang sangat keras, itu semua membuatku begitu yakin menuju ke sana (AS Terbuka),” ucapnya dikutip Associated Press.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan