[tie_list type=”minus”] Maria R. Nindita dan Kegigihan ”Meluruskan” Program CSR [/tie_list]
Program S-2 CSR yang didirikan Maria R. Nindita Radyati telah melahirkan 150 alumnus hingga kini. Dia berkeyakinan, kalau tepat dan holistis, CSR bisa membantu menghilangkan kemiskinan di Indonesia.
NORA SAMPURNA, Jakarta
KESEMPATAN menjadi permanent resident di Australia sangat terbuka bagi Maria R. Nindita Radyati saat itu, ketika sebuah pertanyaan menggugahnya: bagaimana institusi akademis bisa berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan?
Nita – sapaan akrabnya – tengah menyelesaikan S-3 di University of Technology, Sydney (UTS), kala itu. Pertanyaan yang diajukan pihak Ford Foundation tersebut langsung membulatkan tekadnya untuk kembali ke Indonesia.
”Di sana (Australia) semua serba tersistem. Lalu, ilmu saya buat apa? Saya putuskan untuk kembali ke Indonesia, berbuat sesuatu sesuai passion saya yang manfaatnya untuk masyarakat luas,” papar perempuan kelahiran Malang pada 30 Agustus 1967 itu kepada Jawa Pos (induk Bandung Ekspres) yang menemuinya di Jakarta Senin lalu (10/8)
Ibu dua putra, Albert Agung Arditya, 21, dan Benedictus Billy Brilianditya, 17, itu lantas mengadakan riset selama dua tahun di Jakarta, Bogor, dan Bandung. Narasumbernya berasal dari sektor swasta, pemerintah, dan non-governmental organization (NGO) mengenai praktik CSR (corporate social responsibility) di Indonesia.
Riset tersebut terkait dengan kedudukannya sebagai kepala Center for Entrepreneurship Change and Third Sector (CECT) Universitas Trisakti, Jakarta, sejak 2001. Di perguruan tinggi tersebut, alumnus S-1 Ekonomi Universitas Trisakti, magister ekonomi dari Universitas Indonesia, serta peraih gelar doktor di bidang manajemen dari UTS itu mengajar sejak 1990
Nah, riset sepulangnya dari Australia bertujuan mencari gap dari apa sudah dilakukan, apa yang belum, dan apa yang seharusnya dilakukan terkait CSR.
Setelah mendapat grant dari Ford Foundation pada 2007, setahun berselang atau tiga tahun setelah disodori pertanyaan yang menggugah di atas, lahirlah program S-2 MM (magister manajemen)-CSR Universitas Trisakti. Program studi itu merupakan yang pertama di Indonesia, bahkan Asia Pasifik. Sampai kini pun tetap menjadi satu-satunya di semua kampus di tanah air.