[tie_list type=”minus”]Belum Jangkau Seluruh Kalangan[/tie_list]
BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung menelurkan aplikasi android tombol panik kepada warganya. Aplikasi yang dikembangkan dengan bantuan PT Telkom Indonesia ini dapat memberikan kemudahan bagi masyarakat meminta bantuan aparat keamanan, walau dalam keadaan panik sekalipun.
Aplikasi android tombol panik dapat diunduh secara gratis pada melalui play store di ’X-Igent Panic Button’. Setelah diunduh, warga hanya perlu mengisi data yang dibutuhkan dan menunggu verifikasi.
Sayangnya, aplikasi hasil kolaborasi PT Telkom dan Pemerintah Kota Bandung belum menjangkau pengguna iPhone. Meski begitu, bentuk fisik tombol panik dijual terpisah serta dapat dipasang di telepon selular atau gawai lainnya. Bila ditekan, tombol akan mengirim sinyal darurat ke Bandung Command Center (BCC).
Teknologi ini mendapat tanggapan dari beberapa warga Bandung, salah satunya Indra Ramadhani. Dirinya memandang, aplikasi ini sangat dibutuhkan, karena dapat membantu masyarakat secara cepat bila ada kecelakaan juga tindak kriminal. ’’Mudah-mudahan dapat mengurangi kejahatan di Kota Bandung,” singkat warga Panyileukan itu.
Warga lainnya, Ruslan Rafsanjani menyayangkan mengapa sinyal yang dikirim mesti melewati BCC dahulu. Seharusnya, program itu terintegrasi ke setiap polsek/polres di masing-masing wilayah. ’’Poinnya kan pada respon dan aksi dari para petugas. Coba kalo diaplikasikan antara secom (security computer) dan team URC (unit reaksi cepat), Insya Allah akan meminimalisir kejahatan,” sahutnya.
Di tempat berbeda, warga Ujungberung, Miranti, yang ditemui di Pasar Ujungberung mengaku tidak mengetahui serta kegunaan tombol panik. ’’Lagian juga yang bisa memasang aplikasinya hanya handphone-handphone mahal, sama saja bohong tuh kang Emil (Wali Kota Ridwan Kamil). Menjaga dan membantu masyarakat itu jangan setengah-setengah. Jangan membeda-bedakan sesama warga, harus disamaratakan,” keluh perempuan tersebut.
Anti Permatasari, warga Cicaheum, menambahkan, pemasangan aplikasi tombol panik masih ribet. Dia juga mempertanyakan, mengapa hanya telepon berbasis teknologi android yang dapat memasang aplikasi tersebut. (kha/vil)