2016, Pemprov Luncurkan Obligasi Daerah

Nurhaida berpendapat, obligasi daerah memiliki rating bagus. Sebab, obligasi yang diterbitkan pemerintah daerah memiliki pola sisipan yang dari tahun ke tahun pada saat obligasi jatuh tempo, ada dana yang disisihkan.

Berdasarkan pengalaman di pasar modal, obligasi ratingnnya akan tinggi dan selalu masuk dalam invesment brand atau banyak peminatnya. ’’Pengalaman sudah membuktikan ketika pemerintah mengeluarkan Obligasi Govermen Bond selalu overshotstrike, selalu struktur jaminannya lebih terjaga,’’ terang dia.

Namun demikian, rating obligasi akan dipengaruhi oleh laporan keuangan pinjaman dan akan terus dilakukan rating ulang pada saat obligasi tersebut diterbitkan. ’’Di sini peran bunga obligasi sangat penting. Sebab, apabila ratingnya bagus biasanya bunganya sangat rendah. Soalnya resikonya juga tidak terlalu besar, sehingga kemampuan membayar hutangnya juga besar. Dan biasanya investor mau membeli walupun bungannya tidak tinggi tapi resikonya rendah,’’ cetus dia

Dia menambahkan, secara umum resiko memiliki obligasi adalah tidak bisa membayar bunga pada saat jatuh tempo. ’’Jadi pada obligasi umum banyak terjadi, tapi obligasi daerah memiliki resiko sangat kecil karena ada kewajiban dari pemerintah daerah menganggarkannya di APBD yang disisikan per tahunnya untuk membayar bunga dan pokok hutang,’’ pungkas Nurhaida. (yan/far)

Tinggalkan Balasan