BANDUNG – Kondisi lintasan sepatu roda di Gor Saparua yang masih dalam tahap renovasi membuat atlet sepatu roda hanya bnisa menunggu lintasan sepatu roda saparua dapat di pakai sebagai tempat latihan untuk mengasah teknik dan kemampuan mereka, jelang PON XIX/2016 Jawa Barat.
Lintasan sepatu roda Saparua sudah pada tahap pembetonan lintasan, tetapi fasilitas penunjang lainnya masih tengah dalam tahap pembangunan.
”Kita berharap bisa menggunakan lintasan tersebut untuk latihan tim pelatda PON XIX/2016 sepatu roda karena treknya sendiri sudah selesai dibangun,” tutur Ketua Umum Pengda Porserosi Jabar Erry Sudrajat, di sekertariat KONI Kota Bandung, Jalan Ahmad Yani, kemarin (3/8).
Erry mengatakan, pengembang berharap trek sepatu roda di lintasan Saparua bisa diuji coba oleh para atlet. Dengan demikian, jika ada kekurangan bisa secepatnya diperbaiki oleh pihaknya baik dari kemiringan lintasan maupun dari sisi sudut tikungan di lintasan.
Namun, rencana penggunaan trek tersebut, belum mendapat ijin dari Bidang Aset Pemprov Jabar yang merupakan pengelola kawasan Saparua. Bidang Aset Pemprov Jabar beralasan, proses pembangunan lintasan belum selesai secara keseluruhan.
”Ini jadi dilema bagi kami. Di satu sisi diperbolehkan, di sisi lain dilarang. Sebenarnya dengan uji coba trek ini jadi keuntungan. Selain untuk melihat kekurangan sehingga bisa lebih cepat diperbaiki, juga atlet kita bisa lebih mengetahui karakteristik trek yang akan digunakan untuk pertandingan PON XIX pada September 2016 mendatang, ” ujarnya.
Saat ini, proses latihan tim Pelatda PON XIX/2016 sepatu roda masih menerapkan sistem desentralisasi. Atlet-atlet sepatu roda yang dipersiapkan untuk PON XIX/2016 masih melakukan latihan di daerahnya masing-masing.
”Kalau kita mulai lakukan sentralisasi, dimana harus latihannya. Paling mereka kumpul di Bandung hanya untuk melakukan latihan fisik di lapangan Pajajaran seminggu sekali,” tutur Erry. (pro/mio)