Ketua Harus Ulama Cerdas

Apabila terdapat sekolah, khususnya sekolah Muhammadiyah, para penggembira itu bisa ditempatkan di gedung sekolah. ’’Penggembira ini sudah membudaya di Muhammadiyah,’’ ucapnya. Kehadiran mereka bakal menyemarakkan suasana muktamar. ’’Lima tahun lalu di Yogyakarta malah sampai bikin kemacetan,’’ tambahnya.

Sementara itu, Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin yakin proses pemilihan 13 angota PP Muhammadiyah maupun ketua umumnya tidak akan diintervensi pihak manapun. ’’Memilih ketua Umum itu sama seperti memilih imam salat di masjid kampung. Semua saling tunjuk, tidak ada yang mengajukan diri,’’ tuturnya.

Dia mengakui, sempat mendengar isu adanya upaya intervensi dari beberapa pihak. Menurut Din, hal itu wajar karena Muhammadiyah merupakan organisasi besar yang punya pendukung riil dalam jumlah yang tidak sedikit. Meski begitu, pria yang juga Ketua Umum MUI itu yakin para pemilik suara tidak bisa dipengaruhi.

Terlebih, pemilik suara hanya memilih para anggota PP Muhammadiyah. Sedangkan, ketua umum dipilih secara musyawarah dari dan oleh ke-13 anggota tersebut. ’’Tapi, pernah juga 13 anggota itu tidak ada yang mau jadi ketua umum, sehingga sepakat meminta kesediaan orang di luar anggota PP,’’ lanjutnya.

Yang jelas, sebagai organisasi keagamaan, Muhammadiyah harus dipimpin oleh orang-orang yang memahami Islam. Mampu membaca dan memahami Alquran secara mendalam, namun juga memahami ayat-ayat qauniyah, yang berkaitan dengan berbagai cabang Ilmu seperti ekonomi, politik, sosial budaya, ketatanegaraan, hingga hubungan internasional. ’’Ini yang dimaksudkan oleh Ahmad Dahlan sebagai ulama intelektual,’’ tambahnya.

Kemarin, serangkaian kegiatan pramuktamar dibuka oleh Din. Di antaranya, konferensi Muhammadiyah Internasional yang menghadirkan 16 Pengurus cabang istimewa Muhammadiyah (PCIM) di luar negeri. Ada pula kehadiran sejumlah perwakilan sister organization Muhammadiyah dari sejumlah negara. Organisasi-organisasi itu tidak terikat dengan Muhammadiyah, namun mengadopsi cara dakwah Muhammadiyah. Kemudian, Din juga membuka pameran seni Muktamar Muhammadiyah. (byu/hen)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan