[tie_list type=”minus”]Pilihan Terbaik dari yang Terburuk[/tie_list]
KEHILANGAN buruan hot macam DeAndre Jordan menyisakan masalah besar bagi Dallas Mavericks jelang musim 2015-2016 bergulir Oktober mendatang. Segala upaya mereka lakukan untuk menutup lubang di paint area musim depan. Salah satunya dengan mendatangkan kembali pemain kawak yang pernah mereka lepas sendiri pada 2014, Samuel Dalembert.
Mendatangkan Dalembert bisa dibilang pilihan terbaik dari yang terburuk bagi Mavericks. Stok pemain berkualitas di bursa free egent telah habis.
Di lain sisi mereka masih membutuhkan seorang pemain bertipikal rim protector untuk menjaga paint area mereka. Terlebih mereka juga sudah kepalang kehilangan Tyson Chandler yang hengkang ke Phoenix Suns.
Kualitas center 34 tahun itu bisa dibilang hanya kw nomor 3 alias grade C di NBA saat ini. Selama 13 musim berkarier di NBA, prestasi Dalembert tidak menonjol sama sekali.
Dia sempat didatangkan Mavericks pada musim 2013-2014 dari Milwaukee Bucks. Namun, akhirnya Mavericks memilih men-trade-nya ke New York Knicks untuk mendatangkan Tyson Chandler saat itu.
Tujuh bulan Dalembert sempat berjersey Knicks musim lalu. Namun, akhirnya Knicks memilih melepasnya pada Januari yang membuatnya sempat nganggur tak bermain di NBA. Sampai akhirnya, dia kembali mendapatkan tawaran veteran minimum senilai USD 1,4 juta dari Mavericks ini.
Sebagai center, dia bukan rekan yang baik saat rekan setimnya ingin melakukan pick and roll kala offense. Itu lantaran Dalembert tidak memiliki lompatan bertenaga selayaknya kebanyakan big man.
Satu-satu kemampuannya yang paling menonjol adalah saat melakukan defense yakni menghalangi lawan melakukan tembakan dari wilayah paint area. Menurut data SportVU di NBA.com, musim lalu saat berkostum Knicks dia mampu mereduksi kemampuan lawan mencetak angka di paint area hingga hanya mencapai presentase field goal 42,6 persen.
Angka tersebut lebih baik 5,1 persen jika dibandingkan dengan pemain-pemain yang bertipikal sama dengan dirinya yang mana lawannya masih bisa membuat kemasan field goal rata-rata 47,7 persen.
”Saya tentu lebih memilih merekrut (Hakeem) Olajuwon di masa jayanya untuk memperkuat Mavericks. Tapi opsi tersebut saat ini tidak tersedia. Dalembert adalah kualitas C terbaik yang ada di bursa free agent saat ini,” tutur Jeff Wade, pengamat NBA mengomentari rekrutan baru Mavericks tersebut seperti dikutip Bleacherreport. (irr/mio)