CIMAHI – Musim kemarau yang terjadi saat ini berdampak pada penurunan debit air Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja. Akibatnya pasokan air ke pelanggan di beberapa wilayah menjadi berkurang.
Kepala Bagian Humas dan Hukum PDAM Tirta Raharja Dadang Supriadi menyebutkan, dengan rata-rata debit air sekitar 177 -200 liter per detik, saat musim kemarau ini mengalami penurunan 30 hingga 50 persen.
”Hal itu yang menjadi kendala untuk saat ini,” ujar Dadang saat ditemui di kantornya, Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi, kemarin (28/7).
Dari penurunan debit air yang terjadi saat ini, sejumlah pelanggan PDAM Tirta Raharja yang meliputi Kota Cimahi, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat khususnya di wilayah Selatan Kota Cimah mengalami dampak yang paling berat, seperti di daerah Nanjung dan sekitarnya.
Dilanjutkan Dadang, tak hanya di Cimahi saja, hal itu terjadi di sejumlah wilayah Kabupaten Bandung. Sementara untuk wilayah Kabupaten Bandung Barat belum terlalu terasa pengaruhnya, sebab jumlah pelanggannya masih sedikit dibanding Cimahi dan Kabupaten Bandung.
”Dibandingkan dengan hari biasa, secara umum, aliran air ke pelanggan mengalami penurunan sekitar 30 persen,” katanya.
Kendati mengalami penurunan debit air, ditegaskan Dadang, pihak PDAM tetap berusaha memenuhi kebutuhan air bersih kepada pelanggan dengan tidak memberlakukan sistem penghentian aliran air secara bergiliran. Hal itu dilakukan agar air bisa dinikmati oleh pelanggan.
”Walau ada pengurangan jam. Biasanya 24 jam, sekarang ada yang hanya 5 sampai 12 jam per harinya,” katanya.
Pihaknya berharap, masyarakat dapat memaksimalkan fungsi penampung air di rumah untuk mengantisipasi berkurangnya debit air pada saat puncak pemakaian.
”Biasanya puncak pemakaian air terjadi pada pagi hari yaitu antara pukul 05.00-07.00 WIB dan sore hari pada pukul 16.00-19.00 WIB,” terangnya.
Di musim kemarau ini, pihak PDAM mengimbau kepada warga untuk tidak konsumtif dalam penggunaan air. ”Saya harap, warga bisa memaksimalkan fungsi penampung air agar tidak kekurangan air pada saat musim kemarau seperti sekarang ini,” ujarnya.