Matangkan Tol Cileunyi-Tasik

[tie_list type=”minus”]Dishub Tambah Rambu di Cipali[/tie_list]

COBLONG – Untuk mengatasi kemacetan di Jalur Selatan, Nagrek, Kabupaten Bandung, Pemprov Jabar mendesak agar pemerintah pusat segera mewujudkan untuk pembangunan Tol Cileunyi-Tasikmalaya. Pasalnya, saat arus mudik dan balik Lebaran, kemacetan tetap terjadi. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan Jabar Dedy Taufik.

’’Kita masih memiliki simpul-simpul kemacetan seperti di Rajapolah, Pamoyangan, Tanjakan Gentong, Simpang tiga Malangbong, Pasar Lewo, Limbangan dan Nagrek,” jelas Dedy ketika ditemui di halaman Gedung Sate, Jalan Diponegoro, kemarin (23/7).

Namun, sebetulnya pihaknya sudah berkoordinasi dengan Kepolisian dengan menyebar anggota di setiap 20 meter. Selain itu, kemacetan terjadi dikarenakan pertumbuhan kendaraan dan pembangunan jalan tidak sebanding selain dengan aktivitas warga di jalur tersebut yang sering menganggu arus mudik.

Dirinya menyebutkan, saat ini pertumbbuhan jalan di Jabar baru mencapai 1,2 persen. Sedangkan, untuk pertumbuhan kendaraan mencapai 12 persen. ’’Ini kan jomplang dan ini harus segera dicarikan solusinya untuk membangun jalan tol Cileunyi-Tasik agar kemacetan bisa teratasi,” ungkapnya.

Menurutnya, konsep pembangunan Tol Cileunyi-Tasik ini sudah ada kajiannya. Baik di Dinas Bina Marga, ataupun Bappeda. Sehingga, tinggal DED yang akan segera dibuat. Dirinya berharap, agar pada anggaran perubahan ini pembangunan tol tersebut segera terwujud. Minimal pembebasan lahan sudah dilakukan. ’’Apabila tol ini terwujud bisa memecah kemacetan di jalur selatan. Seperti pada hasil pembangunan Tol Cipali,” ucapnya.

Sementara itu, untuk mengantisipasi kecelakaan di Tol Cipali, Dishub Jabar akan menambah rambu-rambu batas kecepatan. Dedy mengatakan, pengamanan arus mudik dan arus balik yang paling penting adalah bagaimana menekan tingkat kecelakaan di jalan raya.

Walupun kata dia, angka kecelakaan pada saat mudik untuk tingkat nasional turun 6 persen, namun tingginya angka kecelakaan di Tol Cipali telah menjadi perhatian serius pemerintah. Selain itu, banyaknya kecelakaan di Tol Cipali akan dievalusi secara menyeluruh oleh kementerian perhubungan. Terutama, dalam pemasangan rambu lalu lintas.

’’Ya semacam rambu batas kecepatan gitu, karena di Tol Cipali sepanjang 160 kilometer tingkat kedisiplinan pengemudi tidak disiplin dan cenderung dalam berkendara kecepatannya sangat tinggi,” jelas Dedy.

Tinggalkan Balasan