Lebih lanjut, kekasih dari presenter cantik Spanyol Sara Carbonero itu mengucapkan kalimat penutup bahwa dirinya tidak akan melupakan klub yang mempunyai julukan Los Merengues itu. ”Di mana pun kalian berada, tetaplah teriak Hala Madrid!” tutupnya yang disambut tepuk tangan jurnalis yang hadir.
Hengkangnya pemain yang telah memperkuat Real pada 725 pertandingan itu pun tak pelak langsung memancing berbagai reaksi. Yang utama tentunya adalah kesedihan dari para pemain Real karena pemain yang menjadi panutan mereka tidak akan bersama mereka.
”Adalah kehormatan untuk berbagi ruang ganti dengan legenda sepakbola dan Real Madrid. Terima kasih untuk segalanya kapten,” tulis gelandang Kolombia yang baru direkrut musim lalu, James Rodriguez sebagaimana dilansir AS.
”Apalagi yang bisa saya katakan tentang pria ini. Saya sedih Iker telah meninggalkan klub yang dia puja dan dia berikan segenap kemampuannya selama beberapa tahun ini. Iker adalah teman, pribadi yang menakjubkan dan salah satu kiper terbaik dalam sejarah permainan ini. Legenda Real Madrid yang sesungguhnya. Gracias Amigo,” imbuh eks legenda Manchester United yang sempat menghabiskan empat musim karirnya bersama dengan kolektor 10 gelar Liga Champions tersebut.
Namun, tak sedikit yang merasa marah sekaligus tak terima atas status Casillas ini. Apalagi kalau bukan orang tuanya, Jose Luis dan Mari Carmen, yang merasa bahwa putra mereka sebenarnya masih bisa menampilkan level permainan terbaiknya bersama Real.
Sang ibu, Maria del Carmen Fernandez, mengatakan bahwa Casillas sudah merasa tersiksa, tepatnya semenjak Florentino Perez kembali menjabat sebagai presiden Real enam tahun yang lalu. ”Dirinya (Perez) sejak awal tidak mau memakai Casillas karena postur Casillas pendek,” kata Carmen dengan ketus dalam wawancaranya dengan harian Negeri Matador El Mundo.
Ada benarnya jika melihat buruan utama Real musim ini, yaitu kiper Manchester United David De Gea yang lebih tinggi delapan senti dari Casillas atau memiliki tinggi badan 193 cm.
Karena itu, Carmen dengan ketus kembali berujar bahwa Perez mulai memperlakukan Casillas dengan buruk sejak 2010. Ditambah dengan ”bantuan” berupa blow up media yang selalu mengkiritisinya, terutama dalam dua tahun terakhir, membuat dirinya mengalami tekanan mental yang luar biasa.
