Kata Edwin, volume kendaraan akan mengalami peningkatan, khususnya sepeda motor, dikarenakan adanya pembangunan Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) yang akan didominasi oleh kendaraan roda empat. ’’Prediksi kami, kendaraan roda empat akan berkurang di Jalur Selatan ini. Karena, mereka (pemudik) sebagian besar beralih menggunakan Tol Cipali,’’ katanya.
Pihaknya mengimbau kepada para pemudik yang menggunakan roda dua dan empat, untuk tetap waspada saat melintasi Jalur Nagreg yang kontur jalannya curam dan memiliki tikungan tajam. Tak hanya itu, ia juga meminta agar para pemudik melakukan pengecekan kondisi kendaraan yang akan digunakan untuk mudik ke kampung halaman.
Khusus untuk pemudik yang menggunakan sepeda motor, diharapkan untuk ekstra hati-hati. Sebab, pengguna sepeda motor rentan menjadi korban kecelakaan. ’’Apalagi jarak tempuh yang biasanya jauh. Maka mereka harus siapkan fisik dan mental,’’ jelasnya.
Di sisi lain, guna meningkatkan pelayanan bagi para pemudik, Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung siap siaga selama 24 jam. Mereka melibatkan puskesmas terdekat dan dokter jaga. Meski begitu, H-6 masih sepi. ’’Padahal, di tahun sebelumnya kami sempat hampir kewalahan mengatasi pasien sampai dirujuk ke RSUD Cicalengka,’’ ungkap dr Lydia, salah satu dokter jaga di Puskesmas Nagreg kemarin (12/7).
Lydia mengatakan, pihaknya sejauh ini telah mempersiapkan sejumlah obat-obatan untuk menangani pasien yang mengalami kecelakaan. Namun sampai kemarin, kata Lydia, tidak ada kecelakaan. Hanya ada beberapa polisi yang minta tekanan darahnya diperiksa. ’’Untuk tetap siaga, kita dibagi tiga shift. Pagi, siang, dan malam,’’ katanya. (aku/gun/tam)