Dari total keseluruhan pembayaran jaminan tersebut, pencairan dana Jaminan Hari Tua yang memiliki rasio klaim tertinggi sebanyak 494.886. Pembayaran iuran yang dilakukan hingga 30 Juni 2015 sebesar Rp 7,1 triliun atau 54,67 persen dari RKAT tahun 2015.
Sementara itu, Direktur Investasi BPJS Ketenagakerjaan Seffry Haryadi mengatakan, total dana investasi per 30 Juni 2015 mencapai Rp 194,93 triliun atau setara dengan 83,66 persen dari RKAT tahun 2015. Ini meningkat dari dana investasi di periode yang sama pada tahun 2014 sebesar 15,90 persen (yoy).
Alokasi aset dana investasi antara lain, instrumen surat utang 46,91 persen, deposito 23,69 persen, saham 20,89 persen, reksadana 7,92 persen, dan investasi langsung 0,59 persen. Total investasi pada 30 Juni 2015 mencapai 10,09 triliun yang setara dengan 50,32 persen dari RKAT 2015.
’’Pencapaian yang baik ini tentunya memiliki dampak yang baik pula bagi masa depan pekerja Indonesia dan diharapkan akan dapat segera mewujudkan perlindungan menyeluruh kepada seluruh pekerja Indonesia,’’ ujar dia.
Menurutnya, operasional penuh BPJS Ketenagakerjaan merupakan momentum sejarah menuju era baru jaminan sosial Indonesia. Melalui penambahan program, penyempurnaan manfaat, peningkatan pelayanan dan pemenuhan semua infrastruktur, BPJS Ketenagakerjaan siap menjadi jembatan menuju kesejahteraan pekerja. (fik/tam)