Daging Busuk Beredar di Bandung

Itu masih mending, ketika mendatangi lantai atas, tempat pengemasan dendeng berada, rasa mual kembali menyeruak. Perasaan tersebut timbul, setelah melihat dendeng yang sudah berjamur dan disimpan layaknya masih bisa dimakan.

Salah satu petugas di tempat itu menyatakan, bahwa tiap harinya perusahaan memproduksi 400 hingga 500 bungkus dendeng. Dirinya juga tidak mengetahui akan suplai daging yang busuk. Namun, dirinya tidak menepis bila daging yang didapat berasal dari Cianjur.

Sementara, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Bandung Elly Wasliah tidak merasa kecolongan dengan adanya pengungkapan yang dilakukan polisi. ’’Temuan luar biasa di bulan Ramadan menjelang Lebaran. Pasalnya, masih ada daging busuk yang beredar di masyarakat,’’ ucap Elly di tempat yang sama.

Mengenai pengawasan bahan pangan, terutama daging, Elly mengakui, bahwa pihaknya tidak memokuskan diri terhadap sebuah pabrik es. DistanKP hanya menargetkan pantauan di pasar-pasar maupun supermarket. ’’Kita kan hanya fokus di pasar, sementara yang bersangkutan menyewa kontainer di pabrik es ini,’’ kilahnya. (vil/hen)

[box type=”shadow” align=”” class=”” width=””]

—Dagang Untung Jual Barang Buruk—

Lokasi;

  1. Pabrik Es Saripetojo di Kebon Sirih, Kota Bandung.
  2. Pengolahan daging baso di Jalan Gardu Jati, Kota Bandung.

Temuan;

  1. Lima ton daging sapi buruk disimpan dalam kontainer.
  2. B dan N pemilik barang.
  3. Daging disuplai dari Cianjur dan Bogor.
  4. Tiap hari produksi 400 sampai 500 dendeng.

Tujuan Pemasaran;

  1. Tempat pengolahan daging dan baso.
  2. Kafe-kafe.
  3. Pasar tradisional.

Produk Olahan:

Ciri-ciri Daging Busuk:

  1. Berwarna hitam.
  2. Berbintik-bintik.

Sumber: Diolah.

[/box]

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan