[tie_list type=”minus”]BCS Adopsi Makanan Tradisional Menjadi Cookies [/tie_list]
MOMEN Lebaran biasanya tak pernah lepas dari hidangan aneka kue kering atau cookies di meja ruang tamu. Kue kering menjadi bagian dari tradisi silaturahmi saat lebaran untuk menjamu para tamu.
Produsen homemade cookies asal Bandung PT Bonli Cipta Sejahtera (BCS) selalu menangkap peluang ini dengan menghadirkan inovasi tiap tahunnya. Kali ini, BCS menyiapkan empat varian rasa baru untuk menyambut Lebaran. Dimana keempat rasa ini merupakan adopsi dari makanan tradisional yang sangat digemari warga Sunda. Keempat rasa itu yakni Pete Cookies, Pindang Cookies, Taro (Ubi Ungu) Cookies, dan Seblak Cookies. Varian rasa yang diusung BCS memang terbilang unik dan berbeda dengan cookies lainnya.
Ini merupakan salah satu strategi khusus untuk mengakomodir permintaan pasar dan merebut konsumen. Saat ini, melalui tiga brand di bawahnya itu, BCS memiliki sekitar 150 varian rasa. Mulai dari kacang-kacangan, buah-buahan, jengkol, tahu, tempe, hingga opor ayam, pizza, rujak dan makanan lain yang populer.
”BCS memang selalu menghadirkan varian rasa baru yang unik secara berkala, biasanya sesuatu yang sedang tren atau digemari khalayak. Kami ingin menghadirkan cookies yang berbeda untuk para konsumen setia,” ujar Staf Humas PT BCS Santi di kantornya, Jalan Bojong Koneng Atas, Nomor 8 A Bandung, kemarin (29/6).
Santi mengatakan, BCS menempatkan diri sebagai cookies specialist dengan pengalaman lebih dari 20 tahun dalam bisnis kue kering. Perusahaan ini membawahi beberapa brand cookies yang sudah kondang seperti J&C Cookies, Ina Cookies, dan La Difa Premium Cookies.
Proses produksi dilakukan dengan konsep handmade. Meski handmade dan varian rasanya bermacam-macam, dia menjamin produk yang dihasilkan BCS tetap steril dan berkualitas karena sudah menerapkan Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) serta telah tersertifikasi halal.