[tie_list type=”minus”]Susun Sistem Keuangan Sebelum dan Sesudah PON[/tie_list]
PANITA Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XIX/2016 Jawa Barat menggelar rapat mekanisme anggaran seperti pencairan anggaran/biaya operasional, pedoman penggunaan anggaran.
”Rapat ini kami lakukan sebagai upaya agar PON XIX berjalan baik dan lancar dan khususnya sukses administrasi sehingga tidak ada masalah hukum dikemudian hari,” kata Ketua Harian PB PON XIX/2016 Jawa Barat, Iwa Karniwa, kemarin (23/6).
Dia menuturkan, saat ini pihaknya sedang dan telah menyusun pedoman mulai dari pedoman pengelolaan keungan PON dan tujuh turunan pedoman serta pedoman tentang bagaimana sistem keuangan setelah PON selesai.
”Termasuk di dalam pengadaan barang dan jasa. Itu yang sudah kita selesaikan, lima pedoman sekarang tiga pedoman ditahap finalisasi,” kata dia.
Menurut dia, terkait pedoman pengadaan barang dan jasa PON XIX, khususnya pengadaan alat-alat olahraga impor, saat ini sedang diidentifikasi.
”Nanti itu ada solusi sedang kita bahas secara yang terkait. Sehingga untuk alat yang diimpor perlu pesan dulu, sedang diintentifikasi lah sama kami,” kata dia.
Lebih lanjut dia mengatakan pihaknya telah menganggarkan Rp 69 miliar untuk biaya operasional Tim PB PON XIX/2016 pada tahun 2015 ini.
”Tahap satu yakni Januari sampai Juni itu Rp31 miliar. Ini untuk seluruh kegiatan dan semua bidang. Sampai Desember 2015 Rp69 miliar. Tahap dua akan cair mungkin bulan Juni nanti,” kata dia.
Sementara itu, Bendahara Umum PB PON XIX/2016 Jawa Barat Sri Mulyono menambahkan pencairan biaya operasional tahap dua tahun 2015 akan cair jika biaya operasional tahap pertama digunakan dan selesai dipertanggungjawabkan.
”Tahap dua Insya Allah Agustus ini tapi itu tergantung PB PON,” kata Sri Mulyono. (ant/mio)