Masukkan 4 Pilar Kebangsaan dalam Kurikulum

Darus menerangkan, pihaknya pun telah melakukan diskusi panjang dengan peserta rapat. Dalam kontek menumbuh kembangkan empat pilar kebangsaan, sosialisasi dimulai dari anak usia dini. ’’Target kita ke depan, kita akan coba melibatkan guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) se-Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat. Membuat sosialisasi untuk dihadiri oleh anak-anak kecil, sehingga pemahaman nilai-nilai Pancasila dipahami dari awal,’’ ucap pria ramah ini.

Disinggung soal penghapusan nilai-nilai sejarah, Darus mengaku, memang saat ini masyarakat mulai tidak menghormati warisan-warisan para leluhur, yakni warisan nasional. Padahal itu, harus dijaga dan dipelihara. Sehingga, ketika berbiara sejarah maka di situ ada nilai-nilai leluhur yang disimpulkan seperti kegotong royongan. Seperti yang ada di Kabupaten Bandung, yaitu Sabilulungan.

Dikatakan Darus, Margaasih memiliki peninggalan sejarah, seperti Sumur Bandung dan makam Mahmud yang menjadi garapan wisata sejarah supaya dilestarikan. ’’Kemungkinan menjadi salah satu pilar agar masyarakat terus memelihara nilai-nilai itu,’’ katanya.

Ditegaskan dia, pranata budaya harus melibatkan sekolah, karena sangat berhubungan dengan pendidikan, politik, dan keluarga. ’’Nah, salah satu ragam budaya itu adalah pendidikan juga bagaimana guru-guru dalam kurikulum, memberikan ruang yang cukup untuk pancasila,’’ ungkapnya.

Menurut Darus, empat pilar kebangsaan ini akan dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah, tapi masih dalam proses. ’’Kita kan punya repolusi mental. Sekarang ini sedang didengungkan oleh Pemerintah Jokowi, nilai pancasila ini kita dorong dalam konteks revolusi mental untuk dimasukkan ke dalam kurikulum,’’ tuturnya. (aku/sct/tam)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan