[tie_list type=”minus”]AMPI Hadir untuk Kepentingan Masyarakat, Bukan Golongan Elit[/tie_list]
BOJONGSOANG – Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) terlahir dari Partai Golongan Karya. Kehadirannya harus dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. Juga harus mampu membantu mewujudkan harapan masyarakat dan mendongkrak kebijakan pemerintah untuk kepentingan umum.
Terkait dengan hal ini, AMPI Kabupaten Bandung juga mendapat pujian dari Bupati Bandung Dadang M. Naser, karena kiprahnya saat ini mulai dikenal oleh masyarakat. Hal ini dilontarkan Dadang dalam acara pembukaan lapang olah raga yang diprakarsai oleh AMPI Rayon Kecamatan Bojongsoang.
Turut hadir Pengurus AMPI Dewan Pimpinan Pusat Davit Laksono beserta jajaran, Pengurus DPD Jabar Ahmad Hidayat dan Pengurus AMPI Kabupaten Bandung yang dimotori oleh Fery Radiansyah. Mereka berupaya mewujudkan mimpi warga melalui program pemerintah. Agar manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
AMPI Dewan Pimpinan Pusat Davit Laksono mengatakan, AMPI harus terasa manfaatnya oleh masyarakat. Sebab, AMPI lahir bukan untuk kepentingan individu, kelompok maupun golongan. Apalagi di masa kepemimpinan Bupati Bandung Dadang M Naser, kata Davit, Kabupaten Bandung banyak mengalami perubahan dan peningkatan.
’’Ini sebuah keberhasilan yang harus kita pertahankan, Kabupaten Bandung mengalami kemajuan di sektor ekonomi, di samping dijadikan tolak ukur Jawa Barat,’’ katanya.
Dia menjelaskan, saat ini AMPI Rayon Kecamatan Bojongsoang ingin membuat sarana lapang olah raga. Oleh karena itu, AMPI harus bekerjasama dengan pemerintah supaya dapat memberdayakan pemuda melalui berbagai cara. Di antaranya, pembekalan pelatihan, meningkatkan sarana olahraga, membuat koperasi, perdagangan dan industri. ’’Banyak potensi yang harus kita gali dan bisa dikembangkan, untuk mengurangi angka kemiskinan dan mempersempit pengangguran,’’ tutupnya.
Davit yang juga duduk di kursi dewan daerah pemilihan Cirebon ini mengatakan, dulu anggota dewan dari partai Golkar mencapai 125 kursi. Ia mengakui, semenjak 2004 silam, Partai Golkar mengalami penurunan yang sangat signifikan, karena saat ini Golkar hanya memiliki 91 kursi yang real-nya 89 orang. ’’Nah, maka dari itu, ini adalah usaha untuk penyelamatan partai golkar untuk kepentingan orang banyak. Bukan kepentingan sebuah kelompok elit tapi untuk kepentingan masyarakat. Bukan kebutuhan gelongan tapi untuk kepentingan masyarakat,’’ katanya.