Kado Manis untuk Tinju

SINGAPURA – Timnas tinju Indonesia mendapatkan kado manis dalam hari terakhir cabor tinju SEA Games di Hall 1 Singapore Expo sore kemarin (10/6). Mereka sukses menambah satu emas dan satu perak.

Kornelis Kwangu Langu
ISTIMEWA

MANIS: Petinju Kornelis memberikan hadiah kepada Indonesia di hari terakhir cabor tinju.

Satu emas dan satu perak itu masing-masing dipersembahkan oleh Kornelis Kwangu Langu di kelas terbang ringan (46-49 kg) setelah di final mengalahkan petinju Filipina Rogen Ladon lewat kemenangan angka 29-28, 27-29, 29-28.

Seusai pertandingan, dan wasit Steve Nathan langsung mengangkat tangan, petinju asal Waingapu, Sumba, NTT itu pun terlihat sangat emosional dan merangkul para pelatihnya yang berada luar ring.

Ini merupakan peningkatan setelah sebelumnya Kornelis hanya mendapat perak di SEA Games 2013 Myanmar. ’’Puji syukur kepada Tuhan karena saya akhirnya bisa mendapat emas,” katanya ketika ditemui selepas acara pengalungan medali.

Dirinya menjelaskan sempat kewalahan di ronde pertama. Sebab, menurutnya, Ladon adalah tipikal lawan yang cepat, lincah, serta mempunyai serangan kombinasi yang susah untuk ditebak.

’’Pelatih kemudian memberikan instruksi yang simpel kepada saya. Terus serang dan jangan berikat kesempatan lawan untuk menekan. Dari situ saya kembali mempunyai motivasi yang kuat untuk menang,” tuturnya.

Selain Kornelis, Indonesia sebenarnya juga mempunyai kans lewat Christina Marwan Jembay di final kelas bulu putri (57 kg). Hanya, dirinya ternyata harus menyerah dari petinju Thailand Tassamalee Thongjan.

Kepada Jawa Pos, petinju 26 tahun itu sangat sedih karena hanya sanggup mendapatkan perak di SEA Games pertamanya. ’’Sebenarnya secara kemampuan saya sama dengan dia. Hanya, saya terlampau bersemangat sehingga sering sekali pertahanan saya mempunyai celah,” ucap petinju asal Merauke, Papua tersebut.

Dengan hasil ini, tinju Indonesia pun mendapatkan total satu emas, satu perak, dan dua perunggu dari Ester Kalayukin (kelas bantam 54 kg), serta Farrand Papendang (kelas ringan 60 kg).

Raihan ini menempatkan Indonesia di peringkat empat klasemen akhir. Pelatih timnas tinju Adi Suandana mengakui bahwa ini tidak sesuai dengan target dua emas yang dicanangkan. Namun, dirinya menyatakan bahwa masih ada sisi positif yang bisa diambil.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan