Bisa Jadi Akhir Karir Blatter

Suatu hal yang dilanggarnya sendiri ketika terpilih menjadi Presiden FIFA pada 2011. Saat itu, sebagaimana dilansir dari wikipedia tentang data pribadi Blatter, dirinya berjanji tidak akan kembali mencalonkan diri.

Namun, keadilan akhirnya berbicara. Kemarin waktu WIB (27/5), Zurich Cantonal Police menangkap tujuh orang ketika mereka sedang berada di dalam kamar Hotel Baur au Lac, Zurich.

Dalam operasi tersebut, tujuh orang diciduk dengan dua orang merupakan tangan kanan Blatter alias berstatus sebagai Wakil Presiden FIFA. Mereka terancam diekstradisi menuju Amerika Serikat dengan tuduhan melakukan korupsi.

Ketujuh petinggi yang ditangkap itu antara lain Jeffrey Webb (wakil presiden FIFA), Eugenio Figueredo (wakil presiden FIFA), Eduardo Li (Anggota Exco FIFA), Julio Rocha (Presiden FA Nikaragua), Costas Takkas (Atase Presiden Concacaf), Rafael Esquivel (Anggota Exco Conmebol), serta Jose Maria Marin (eks Presiden FA Brasil).

Yang sedikit mengagetkan, di dalam nama tujuh orang yang terkena penangkapan, Jeffrey Webbs ikut di dalamnya. Hal ini menjadi aneh mengingat karir Webbs yang terbilang moncer di FIFA.

Sejak terlibat dalam dunia sepakbola dengan menjadi Presiden CIFA (PSSI-nya Kepulauan Cayman) 1991 silam, figur berusia 50 tahun dianggap sebagai pribadi yang bersih serta jauh dari korupsi.

Hal ini diperkuat dengan Webb yang telah menduduki sejumlah jabatan penting seperti Komite Transparansi dan Kepatuhan FIFA. Lembaga yang membantu FIFA agar menjadi lebih transparan, sekaligus menghindari penyalahgunaan wewenang.

Dalam keterangannya, kepolisian Swiss menyatakan menangkap ketujuh orang itu karena mereka, dibantu oleh FBI (Biro Intelijen AS) kembali membuka file mengenai pemilihan Rusia dan Qatar sebagai host Piala Dunia 2018 dan 2022, serta mencurigai adanya pencucian uang serta tindakan kriminal dalam manajemen FIFA.

”Dalam keperluan penyelidikan, data elektronik beserta dokumen lainnya akan diambil hari ini (kemarin) di markas FIFA di Zurich,” demikian keterangan resmi kepolisian Swiss sebagaimana dilansir New York Times. Tidak hanya itu, beberapa akun milik FIFA nantinya juga akan dibekukan.

Santer diberitakan bahwa pertemuan itu dimaksudkan untuk memberikan dukungan kepada Blatter. Apalagi, kolumnis olahraga Daily Mail Charlie Sale mengatakan dalam akun twitter-nya, berdasarkan keterangan yang dia peroleh dari sumber internal FIFA, Blatter tengah gencar melakukan lobi dalam waktu dua hari sebelum pertemuan.

Tinggalkan Balasan