[tie_list type=”minus”]Bidik Segmen Lesidure, Bisnis dan MICE[/tie_list]
SURABAYA – Kepadatan hotel di Surabaya pusat dinilai masih longgar. Untuk mengisi pasar di kawasan tersebut, pengembang properti PT Intiland Development Tbk menggandeng Grup Accor yang merupakan operator hotel internasional.
Wakil President Direktur dan Chief Operating Officer Intiland Sinarto Dharmawan mengatakan, proyek Praxis mengadopsi konsep superblok yang termasuk di dalamnya ada hotel. Melalui kerjasama tersebut, perseroan akan membangun hotel bintang empat Mercure Praxis Surabaya. ’’Nilai investasi untuk pembangunan Praxis sekitar Rp 1,1 triliun. Khusus hotel sendiri, kami menginvestasikan sebesar Rp 300 miliar,’’ kata Sinarto Senin (25/5).
Kontrak kerjasama tersebut untuk pengelolaan selama sepuluh tahun. Mercure sendiri merupakan brand kelas menengah hotel Accor. Rencananya, hotel tersebut memiliki 19 lantai dan 288 kamar. ’’Dipilihnya Accor karena memiliki history yang panjang. Proyek pertama kami ialah Ibis Slipi di DKI Jakarta. Selain itu, brand Mercure juga sudah dikenal,’’ urainya.
Konstruksi Praxis yang menempati luas 1,1 hektare itu diperkirakan memakan waktu sekitar dua tahun. Mercure Praxis Surabaya beroperasi bertepatan dengan selesainya pembangunan superblok. ’’Selain lokasi yang strategis, masuknya brand internasional tentu berdampak positif terhadap pembeli apartemen. Kami perkirakan, operasional sekitar pertengahan 2017,’’ jelasnya.
Chief Operating Officer Accor Asia Pacific Gerard Guillouet mengatakan, potensi hotel di wilayah Surabaya pusat masih tinggi. Karena itu dia optimistis okupansi hotel ke depan bakal tinggi. ’’Tidak hanya cocok untuk pebisnis, tapi juga leisure. Kemudian kami juga membidik segmen MICE (meeting, incentives, conventions dan exhibitions). Lokasi di Surabaya pusat ini sangat strategis,’’ paparnya.
Sebelum ini di Surabaya, Accor telah mengelola sebanyak tujuh hotel. Mercure Praxis Surabaya menjadi hotel ke delapan. Sementara dari brand Mercure, di Indonesia terdapat 17 hotel, Asia sebanyak 70 hotel dan di dunia mencapai 700 hotel. Diyakini dengan berbagai strategi termasuk promosi bisa mendongkrak okupansi. Salah satu yang sedang digenjot ialah melalui website.