[tie_list type=”minus”]Faktor Kelahiran dan Awal Karir Jadi Pemicu[/tie_list]
Rafael Benitez mempunyai memori manis di Istanbul kala mengantarkan Liverpool merebut gelar Liga Champions dengan mengandaskan AC Milan lewat adu penalti 3-2. Kini, 10 tahun berselang, kemenangan itu akan coba diulanginya kembali bersama Real Madrid.
KEMUNGKINAN MERAPAT: Rafael Benitez kemungkinan bisa berlabuh di Real Madrid.
ADA yang tak biasa ketika pertandingan Premier League Inggris antara Liverpool menghadapi Stoke City di Stadion Britannia dini hari kemarin (25/5). Para Liverpudlian –sebutan untuk fans Liverpool— mulai menyanyikan berbagai chant-chant dalam laga yang berakhir dengan kehancuran The Reds 1-6 tersebut.
Yang menjadi menarik tentu saja lirik yang dinyanyikan oleh para pendukung Liverpool itu. Bukan Brendan Rodgers, melainkan nama Rafael Benitez yang terus mengalun hingga pertandingan usai.
Ya, Liverpool begitu merindukan sosok pelatih yang akrab disapa Rafa itu. Sudah hampir tiga musim lamanya mereka puasa gelar setelah terakhir kali Steven Gerrard dkk mengangkat trofi Piala Liga.
Karena itu, mereka menginginkan Benitez untuk kembali menukangi klub yang bermarkas di Anfield itu. Mereka ingin melihat kejayaan Liverpool ketika menjadi kampiun Liga Champions sepuluh tahun silam dengan mengalahkan AC Milan melalui adu penalti 3-2 di Ataturk Stadium, Istanbul, Turki itu.
Nah, memori tersebut rupanya juga diingat betul oleh Benitez. Hal itu terungkap dalam sebuah wawancara dengan Liverpool Echo dua hari yang lalu. Pelatih yang saat ini menangani Napoli itu menyebut bahwa musim 2005 merupakan saat paling indah dalam karirnya.
”Liga Champions merupakan kompetisi paling penting dalam sepakbola dan cara kami memenangkannya ketika itu tidak akan pernah saya lupakan,” ungkap pelatih yang menangani Liverpool selama enam musim tersebut.
Benitez mengatakan, kunci keyakikannya bahwa timnya akan mampu menjadi juara terlihat ketika mereka menjungkalkan wakil Yunani Olympiakos. ”Gol yang dicetak oleh Gerrard memberikan dampak luar biasa bagi kami,’’ tuturnya.
Selain itu, momen lainnya yang menurut Benitez tidak akan terhapus di benaknya adalah partai final dimana mereka berhasil memaksakan penalti setelah menahan seri 3-3 raksasa Italia tersebut.