PUSAT latihan bulu tangkis nasional di Cipayung kedatangan tamu spesial yaitu Carolina Marin, Juara Dunia 2014 asal Spanyol. Caro, begitu ia biasa disapa, menjalani latihan bersama di pelatnas jelang keberangkatan ke Sydney untuk mengikuti Australia Terbuka di Sydney (26-31 Mei) dan Indonesia Terbuka (2-7 Juni).
”Ini adalah kali kedua saya berlatih di Cipayung. Tahun 2013 saya juga pernah latihan di sini. Saya senang latihan di sini karena fasilitas latihannya cukup bagus. Lagipula di Spanyol saya tidak punya banyak sparring partner putri, lebih sering latihan dengan pemain putra, dan itu rasanya berbeda,” kata juara All England 2015 tersebut.
Pemain kelahiran Huelva, 15 Juni 1993, tersebut berlatih bersama Linda Wenifanetri, Hanna Ramadini, Gregoria Mariska, dan pemain pelatnas lainnya. Selain itu, Marin juga menjalani program latihan khusus bersama pelatihnya, Fernando Rivas. Marin berlatih di Cipayung selama lima hari hingga Jumat (22/5).
”Latihan lagi di Cipayung rasanya seperti reuni buat saya, karena saya punya banyak teman di Indonesia. Pokoknya saya suka di Jakarta, kecuali macetnya, tidak tahan!” ungkapnya.
Caro berharap dengan kehadirannya akan memberi efek positif bagi pemain Indonesia.
”Selama di Cipayung, saya berlatih bersama pemain-pemain Indonesia. Mereka juga melihat bagaimana saya berlatih bersama pelatih saya. Semoga ini bisa memberi semangat kepada pemain-pemain muda,” sebut pemain ranking tiga dunia ini.
Marin merupakan pemain termuda Eropa yang bisa menjadi juara dunia pada usia 21 tahun. Tak berhenti sampai disitu, dia sukses mendobrak dominasi putri-putri Tiongkok dengan merebut titel bergengsi All England 2015 dan Malaysia Terbuka 2015.
Marin telah telah membuka mata Spanyol bahwa bulu tangkis juga bisa mengharumkan nama bangsa. Inilah yang kemudian membuat olahraga tepok bulu ini kian populer di Spanyol, di samping sepakbola.
Setelah menjadi juara dunia, Marin bahkan diundang oleh kerajaan Spanyol dan ia mendapat ucapan selamat langsung dari Ratu Spanyol.
”Setelah saya berhasil menjadi juara dunia, banyak orangtua yang mengarahkan anak-anak mereka untuk menekuni bulu tangkis. Kesuksesan saya menjadi contoh bahwa Spanyol juga bisa menjadi juara dunia,” imbuhnya. (kom/mio)