Siap Uji Tol Cikapali

[tie_list type=”minus”]Tambah Kamera Pengintai di Jalur Mudik[/tie_list]

BANDUNG – Empat puluh hari menuju Ramadan, berbagai persiapan infrastruktur digeber. Berbagai proyek pembangunan dan perbaikan jalan dikebut demi memperlancar arus mudik sejumlah kawasan di Jawa Barat. Khususnya untuk jalan tol.

Jalan tol Cikampek- Paliaman (Cikapali) yang dikhususkan untuk pemudik yang akan pergi ke kawasan timur sudah bisa dipergunakan pada mudik tahun ini. Hal tersebut dijelaskan Kepala Dinas Perhubungan Jabar Deddy Taufik belum lama ini. Pihaknya telah melakukan survei ke lapangan terkait jalur-jalur mudik sejak seminggu yang lalu.

’’Jalan Tol Cikapali sudah bisa difungsikan awal Juni ini atau sebelum bulan puasa. Puasa kan mulai tanggal 17 Juni. Tinggal tiga jembatan lagi,’’ kata dia pada wartawan, kemarin (16/5).

Ditilik dari waktu Ramadan yang akan datang dalam waktu dekat Deddy menjelaskan, proyek ini akan selesai tepat waktu. Karena, jalan tol yang memiliki panjang 116,75 km ini sudah dilengkapi sejumlah fasilitas penunjang. Seperti, rest area dan sejumlah gate tol mulai dari Kali Jati, Cikamurang, Kertajati, Sumber Jaya dan Palimanan.

Menurutnya, keberadaan Tol Cikapali membuat dishub berencana membangun atau menggeser posko pengawasan yang sebelumnya berada di Cikopo menjadi di daerah Pajagan. Dia menilai, Pajagan akan menjadi titik kemacetan baru, karena jalur yang menuju arah Brebes ini diwarnai dengan perlintasan sebidang Kereta Api. Melihat kondisi tersebut, pihaknya mengimbau masyarakat untuk keluar di pintu tol Kanci demi menghindari kemacetan.

’’Akan terjadi bottle neck, rel kereta api. Nanti akan kami lihat dari ekor kemacetan, arus bisa diarahkan keluar di Kanci atau bisa dilempar ke Palimanan,’’ jelas dia.

Selain mengadalkan Tol Cikapali, Dishub Jabar juga berupaya memperlancar arus mudik dengan memperhatikan kesiapan fasilitas lalu lintas seperti rambu-rambu, traffic light, Penerangan Jalan Umum (PJU), CCTV dan lainnya. Dalam waktu dekat, Dishub Jabar akan menambah CCTV pengawas lalu lintas, dari semula 15 kamera menjadi 35 kamera. CCTV ini akan terintegrasi dengan dishub kabupaten/kota.

Keberadaan CCTV dinilasi sangat penting untuk memudahkan pengawasan. Supaya petugas dapat segera mengambil tindakan seperti rekayasan jalan jika terjadi kemacetan. ’’Garut, Tasikmalaya dan Bogor sudah terpasang. Sebelum munggah harus sudah terpasang, dana akan kami uji coba,’’ paparnya.

Tinggalkan Balasan