[tie_list type=”minus”]Satpol PP Sosialisasi ke Sekolah-sekolah[/tie_list]
BATUNUNGGAL – Jalan Asia Afrika kini jadi tempat favorit baru bagi warga. Baik dari Bandung, maupun luar kota. Namun, kesadaran mengenai membuang sampah pada tempatnya belum sepenuhnya terasa. Pasalnya, masih banyak sampah berserakan di sekitar tempat sampah, maupun di sekitar trotoar jalan yang dipakai untuk acara Konferensi Asia Afrika (KAA) tersebut.
Untuk mengatasi hal ini, Satpol PP Kota Bandung sudah mendirikan posko denda di sekitar Jalan Asia Afrika. Tim akan memberlakukan denda paksa bagi yang membuang sampah sembarangan di kawasan tersebut.
’’Mau tidak mau kita akan melakukan pengenaan biaya paksa. Agar kita bisa mengingatkan kepada masyarakat untuk kesadaran dalam membuang sampah,’’ kata Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketentraman Masyarakat Satpol PP Kota Bandung Drs. Kurnaedi di kantornya, Jalan Martanegara, kemarin (6/5).
Dia menjelaskan, pengenaan biaya paksa terhadap warga yang membuang sampah sembarangan dilakukan guna menjaga kebersihan pusat kota. Adapun biaya denda berkisar Rp 250 ribu sampai RP 50 juta jika warga tertangkap langsung membuang sampah sembarangan. Hal ini sesuai dengan peraturan yang tercantum dalam Perda Kota Bandung Nomor 11 tahun 2005 Tentang Perubahan atas Perda Kota Bandung No 03 tahun 2005 Tentang Penyelenggaraan K3.
’’Kita tahu ketika ada keramaian pasti banyak orang. Sentra-sentra keramaian kita harus awasi. Jika tertangkap tangan membuang sampah, akan kita terapkan denda,’’ jelasnya.
Menurut Kurnaedi, jika nanti yang melakukan kesalahan tersebut adalah anak di bawah umur, denda akan dibebankan langsung kepada orang tuanya. Oleh karena itu, pihaknya akan lebih dulu melakukan sosialiasi ke sekolah-sekolah tentang pemberlakuan perda tersebut. Tapi, Kurnaedi yakin, anak-anak dan pelajar di Kota Bandung taat aturan. ’’Jadi kita yakin terhadap anak-anak kita, Insya Allah tidak seperti itu (buang sampah sembarangan),’’ ucapnya.
Sementara itu ditemui terpisah, salah satu warga yang berkunjung ke Jalan Asia Afrika, Agus, 40, mengungkapkan, tak terlihat anggota satpol PP di kawasan itu. Malah, yang dia lihat, personelnya berkumpul di basement Alun-alun Kota Bandung. ’’Jadi bagaimana untuk menegakkan perda kalau anggotanya tidak nampak di lapangan di Jalan Asia Afrika,” kata Agus.