BANDUNG – Kembali dipercaya memimpin kepengurusan provinsi Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Jawa Barat untuk kali keempat, Muhammad Qudrat (MQ) Iswara dihadapkan beberapa tantangan. Selain membawa Bola Voli Jabar menjadi juara di PON XIX juga mengembangkan cabang olahraga ini menjadi semakin populer.
Iswara kembali terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pengprov PBVSI Jabar periode 2015-2019 pada Musyawaran Olahraga Provinsi (Musprov) PBVSI Jabar di Hotel Ibis Budget, Jalan Asia Afrika Kota Bandung, akhir pekan lalu. Iswara sendiri sudah memimpin induk organisasi olahraga Bola Voli sejak tahun 2003.
Selama memimpin PBVSI Jabar, Iswara sudah mencetak beberapa prestasi. Prestasi terbaru yakni meraih medali emas cabang olahraga bola voli indoor putri di PON XVIII/2012 di Provinsi Riau. Prestasi ini pun menjadi sejarah baru bagi olahraga bola voli di Jabar sejak PON pertama kali digelar pada tahun 1948 di Solo. Inilah kali pertama tim bola voli indoor putri meraih medali emas sekaligus meruntuhkan dominasi Jawa Timur dan DKI Jakarta.
Dan kini, jelang gelaran PON XIX/2016 di Jawa Barat, PBVSI Jabar pun dituntut untuk mempertahankan prestasi yang dicetak sebelumnya. Tak hanya itu, program pembinaan olahraga terpopuler kedua ini di Jabar tidak hanya terfokus pada PON XIX/2016 saja.
”Sesuai dengan masukan dari beberapa pihak, fokus prestasi bola voli Jawa Barat jangan hanya di PON XIX saja. Tapi harus dilakukan sepanjang masa kepengurusan hingga tahun 2019 mendatang. Meski untuk program jangka pendek saat ini yakni mencapai Jabar Kahiji di PON XIX/2016,” ujar Iswara kepada wartawan, baru-baru ini.
Untuk mencapai hal tersebut, Iswara mengaku telah menyiapkan beberapa program untuk semakin meningkatkan prestasi sekaligus perkembangan olahraga bola voli di Jawa Barat. Baik bola voli indoor maupun pasir/pantai. Salah satunya yakni dengan menyiapkan beberapa daerah sebagai sentra pembinaan untuk cabang olahraga bola voli.
”Jadi kedepan, kita targetkan pembinaan bola voli tidak terpusat di satu atau dua kota/kabupaten saja. Kita sedang siapkan minimal lima daerah sebagai sentra pembinaan olahraga bola voli. Kita pun berharap di setiap kota/kabupaten akan ada satu atau dua klub bola voli yang dikelola secara profesional,” tegasnya.