[tie_list type=”minus”]Bukti Kecintaan Sekaligus Hukuman untuk Pelaku Vandal[/tie_list]
REGOL – Siang kemarin (1/5), Jalan Braga terlihat lebih ramai dari biasanya. Ratusan warga berkumpul sambil membawa perlengkapan untuk mengepel lantai. Mereka memenuhi undangan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil melalui akun Twitter-nya @ridwankamil untuk mengepel Jalan Braga.
Aksi ini merupakan bentuk kecintaan warga terhadap Kota Bandung. Sekaligus untuk menghukum dua warga yang melakukan aksi vandalisme di Jalan Asia Afrika beberapa waktu lalu. Mereka berdua diberi tiga jenis hukuman.
Pertama, push up sebanyak 60 kali. Kedua, mengepel Jalan Braga, dan ketiga masing-masing harus posting tentang kecintaannya terhadap Bandung dalam bentuk tulisan atau foto selama 30 hari.
Menurut wali kota yang akrab disapa Emil itu, bentuk kecintaan melalui tulisan atau foto dimulai pada Senin (4/5). ’’Pesan positif memberi energi positif kepada yang membacanya. Karena pesan negatif pasti dia akan berdampak, menular negatif pada yang melihat dan membacanya,” kata dia di Jalan Braga kemarin (1/5).
Dia menegaskan, hukuman ini merupakan cerminan bagi warga Kota Bandung yang merusak fasilitas publik. ’’Kalau tidak bisa jadi solusi, minimal jangan jadi problem, itu aja. Yang ingin kita bawa adalah saling mengingatkan dengan baik, saling melakukan aksi,’’ tandasnya.
Dia mengatakan, masih ada pelaku lain yang melakukan aksi vandalisme di kawasan tersebut. Foto mereka diedarkan di media sosial Twitter. Bahkan, ada salah satunya sepasang kekasih. Ini untuk menimbulkan efek jera, supaya tidak merusak fasilitas umum. ’’Belum ketemu, masih buron. Kecuali mereka berbesar hati mau minta maaf,” katanya.
Kegiatan dimulai sekitar pukul 13.30 WIB. Sekitar 200 relawan terlibat dalam aksi ini. Emil didampingi istrinya Atalia Kamil dan Kepala Satuan Polisi Pramong Praja (Satpol PP) Kota Bandung Eddy Marwoto, memulai kegiatan dengan membersihkan Taman Braga.
Di sisi lain, Emil meminta awak media supaya tidak membesar-besarkan perkara ini. Sebab, masih banyak pekerjaan rumah (PR) Bandung yang harus dikerjakan. ’’Saya harus fokus. Ini hanya sebuah dinamika sosial yang semua bisa ambil hikmahnya, gitu lah,” pungkas dia. (mg7/bbs/tam)