[tie_list type=”minus”]Baru 4 Sekolah yang Menyatakan Kesiapan[/tie_list]
CIMAHI – Ada yang berbeda dengan pelaksanaan Ujian Nasional ( UN) SMA dan SMK tahun ini. Dimana, penggunaan sistem ujian secara online ’Computer Based Test (CBT)’ akan diterapkan. Tujuannya, untuk memperlancar pelaksanaan Ujian Nasional (UN) dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Cimahi Toto Suharto mengatakan, Di kota Cimahi sendiri persiapan pelaksanaan UN SMA dan SMK sudah hampir rampung. Saat ini, tinggal menunggu hari pelaksanaannya.
Dari 40 jumlah sekolah, ada 2 SMA dan 2 SMK yang siap melaksanakan Ujian Nasional secara online. Sekolah-sekolah yang dinyatakan siap melaksanakan Ujian Nasional di Cimahi tersebut yaitu, SMAN 2 Cimahi (284 siswa) dan SMA Wiraswasta (188 siswa). Sedangkan untuk SMK diantaranya, SMKN 2 Cimahi (583 siswa) dan SMK Garuda Nusantara (522 siswa). Untuk itu, jumlah siswa yang dipastikan mengikuti UN secara online di Cimahi berjumlah 2181 siswa.
”Di empat sekolah tadi kami coba tahun ini pelaksannan UN dilaksanakan secara online, ke depan hal ini akan dilakukan penambahan jumlah sekolah yang melaksanakan hal serupa,” katanya.
Dijelaskan Toto, ada prosedur yang harus dilalui bagi sekolah yang siap melaksanakan Ujian Nasional secara online. Setiap sekolah harus mengajukan kesiapan pelaksanaan UN online terlebih dahulu sebelum verifikasi kesiapan pelaksanaan dilakukan. Syarat utama yang harus dipenuhi sekolah adalah alat yang digunakan berupa seperangkat komputer 30 persen dari jumlah siswa yang mengikuti ujian.
”Secara teknis, pelaksanaan ujian dilaksanakan menggunakan sistem shift, di satu sekolah tidak dilakukan ujian secara serentak, namun siswa dibagi dalam beberapa bagian. Di dalam satu ruangan terdapat satu server yang hasilnya kemudian dilaporkan kepada pihak sekolah, dari sekolah diaporkan kepada pihak Propinsi, dan akhirnya ke pihak pusat,” lanjut Toto, kemarin (9/4).
Sampai saat ini belum ada kendala yang berarti menghadapi pelaksanaan Ujian Nasional online, namun pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN). Tujuannya, agar selama pelaksanaan ujian tidak ada kendala dengan padamnya listrik yang pasti akan menganggu kelancaran pelaksanaan ujian.