[tie_list type=”minus”]Lewati Torehan Prestasi Milik Eka Ramdani[/tie_list]
BANDUNG – Gol pembuka Atep di laga kontra Pelita Bandung Raya (PBR) menjadi pembuktian bahwa dia memang layak menyemat gelar “Lord” yang diberikan para Bobotoh -sebutan supporter fanatik Maung Bandung.
Gol tersebut juga mencatatkan sejarah baru bagi pemain kelahiran Cianjur 29 tahun silam ini. Dia menjadi pemain Persib yang selalu mencetak gol secara berturut-turut selama 7 musim karirnya bersama Maung Bandung. Torehan itu melewaThe ti catatan Eka Ramdani yang hanya 6 musim saja.
Namun, catatan Atep belum mampu melampaui rekor dari legenda hidup Persib Asep Dayat. Pemain asal Pangalengan tersebut, tercatat sebagai pemain Persib yang selalu mencetak gol selama 8 musim Liga Indonesia yang berbeda.
Berdasarkan data yang dihimpun, pemain yang mengidolakan sosok Yusuf Bachtiar ini, tercatat sudah mengoleksi 21 gol, dari 152 kali penampilannya bersama Maung Bandung, sejak 2009/2010.
Musim terbaik Atep terjadi pada tahun 2011/2012. Kala itu, Atep membukukan 6 gol dari 26 pertandingan. Catatan itu sama dengan musim 2014 kemarin.
Namun, musim itu dia lebih banyak memanaskan bangku cadangan. Artinya, dari 28 pertandingan Persib Atep hanya turun sebanyak 8 kali sebagai starter. Sisanya dia diturunkan sebagai pemain pengganti.
Sedangkan, musim terburuknya terjadi pada tahun 2013. Kala itu dia turun selama 1644 menit. Namun, hanya mampu menorehkan satu gol, saat timnya menghadapi Persepam 28 April 2013 silam.
Atep yang memulai karir sepakbolanya di SSB UNI Bandung ini juga menjadi salah satu pemain paling loyal membela tim kebanggaan Jawa Barat. Sebanyak 7 musim sudah Atep berkostum Maung Bandung, selama karirnya itu, dia pun kerap menjadi pahlawan di saat laga krusial. Salah satunya kala Pangeran Biru berhadapan dengan Arema Cronus di semi final Liga Super Indonesia (LSI) musim lalu.
Saat itu Atep berhasil menjadi pemecah kebuntuan lewat gol cepat yang dicetak pada babak tambahan waktu. Setelah sebelumnya kedua tim bermain imbang di waktu normal. Gol cepat tersebut juga berimbas pada makin liarnya Persib untuk membongkar pertahanan lawan, berselang kemudian, Persib menambah keunggulan melalui Makan Konate, sekaligus mengunci tiket untuk berlaga di partai puncak.