’’Oleh sebab itu, saya mengimbau mumpung masih ada opsi evakuasi. Kita tidak tahu kapan semua opsi tertutup dan tidak bisa melakukan apapun,’’ tuturnya.
Sementara itu, situasi saat ini di Yaman masih terus memanas. Terutama di Aden yang memang menjadi wilayah perebutan perebutan antara militan Syiah Houthi yang dibantu pasukan pendukung presiden terguling Ali Abdullah Saleh dengan para tentara pro-Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi. Menurut Retno, di Aden situasi semakin bergejolak.
Hal itu yang kemudian membuatnya semakin risau. Mengingat, masih ada sekitar 89 WNI yang masih terjebak di kota bagian selatan Yaman itu. ’’Kapal masih tidak bisa merapat. Dan itu semua kapal milik negara-negara lain pun demikian,’’ keluhnya.
Melihat situasi ini, Retno pun telah berdialog dengan sejumlah Menlu negara-negara terkait. Retno meminta adanya waktu jeda kemanuasiaan. Waktu tersebut akan digunakan oleh tiap perwakilan negara untuk memindahkan warga mereka dari wilayah perang yang terus memanas. ’’Tim kita kuat dan kompak. Pasti bisa mengevakuasi dengan cepat. Kami juga minta doa untuk mereka yang saat ini terus berusaha masuk,’’ urai perempuan kelahiran Semarang, Jawa Tengah itu.
Saat ini sendiri, tim percepatan evakuasi telah berhasil mengeluarkan ratusan WNI dari wilayah Yaman. Sebanyak 42 orang kini sudah berhasil dievakuasi ke Jizan, Arab Saudi. Sementara itu, sebanyak 40 orang telah ditransfer dari Sanaa menuju al-Hudaydah serta 150 WNI telah berkumpul di Al Mukalla.
Direktur Perlindungan WNI Lalu Muhamad Iqbal menambahkan, seluruh WNI tersebut kini tengah dipersiapkan dokumennya untuk kepulangan mereka ke tanah air. ’’Jadi nanti saat mau dipulangkan sudah siap. Untuk pemulangan menggunakan apa, masih dilakukan koordinasi,’’ ungkapnya.
Iqbal menambahkan, pemulangan gelombang kedua juga telah dilakukan. Sebanyak 110 orang telah diterbangkan ke tanah air melalui Muscat, Oman kemarin. Ada empat penerbangan yang digunakan. Pertama, dengan menggunakan Pesawat Emirat EK 356 ETA, membawa 34 orang WNI menuju Jakarta. Kedua, menggunakan Qatar Airways QR 962 ETA dengan mengangkut 41 orang menuju Denpasar. Serta, penerbangan QR 956 ETA dan QR 954 ETA dengan membawa 12 WNI dan 23 WNI. Dengan demikian, seluruh WNI yang berhasil dievakuasi dari Yaman sejak Desember 2014 ialah sebanyak 700 orang. (mia/sof/tam)