Doa Jelang Unas Sebaiknya Secara Pribadi
JAKARTA – Terhitung hari ini (6/4) pelaksanaan Ujian Nasional (Unas) 2015 janjang SMA sederajat praktis tinggal sepekan. Kemendikbud sudah menetapkan unas berlangsung mulai Senin, 13 April nanti. Evaluasi terkini, semua naskah ujian sudah berada di provinsi dan siap dikirim ke tingkat kabupaten/kota.
Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud Nizam menjelaskan, posisi sampai Minggu kemarin (5/4) sudah tidak ada lagi naskah yang berada di percetakan. ’’Alhamdulillah semua naskah sudah serah terima di Provinsi. Siap untuk didistribusikan ke kabupaten dan kota,’’ katanya saat dihubungi kemarin.
Guru besar teknis sipil UGM Jogjakarta itu menjelaskan, bahkan di beberapa wilayah naskah sudah sampai di tingkat kabupaten dan kota. Nizam menjelaskan dearah-daerah dengan sebaran SMA yang sangat luas, mendapatkan perlakuan khusus. Yakni pendistribusian naskah hingga tingkat kabupaten/kota dilaksanakan lebih dahulu.
Beberapa daerah yang masuk wilayah khusus dalam pendistribusian naskah unas itu seperti di Provinsi Maluku Utara, Provinsi Maluku, dan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Perlakuan khusus ini dilaksanakan supaya naskah ujian siap digunakan siswa pada Senin, 13 April nanti.
Nizam berharap panitia tingkat provinsi maupun level kabupaten/kota untuk hati-hati dalam menjaga kerahasiaan naskah ujian. Meskipun unas tahun ini tidak lagi menjadi penentu kelulusan, kerahasiaannya tetap harus dijaga. Sebab naskah unas tahun ini tetap berstatus dokumen negara yang bersifat rahasia.
’’Kami berharap tidak ada soal ujian yang tercecer alias dalam perjalanan dari provinsi menuju kabupaten atau kota,’’ katanya. Nizam menegaskan bahwa Mendikbud Anies Baswedan sudah menekankan bahwa Unas 2015 harus menjadi tonggak kejujuran dan prestasi.
Dia mengatakan kalau sampai soal ujian bocor dan dipakai untuk kecurangan, yang rugi malah siswa dan sekolahannya. Sebab nilai unas berfungsi sebagai pengukur kemampuan pribadi siswa dalam mengerjar kompetensinya. Nizam mengingatkan supaya siswa maupun guru tidak perlu mencari bocoran soal ujian maupun kunci jawaban palsu.
Mendekati pelaksanaan ujian, siswa di sejumlah daerah mulai intensif mempersiapkan diri. Selain menggenjot aktifitas belajar, siswa juga mulai menguatkan mental dan spiritual dengan cara berdoa rame-rame. Nizam menjelaskan, masyarakat tidak perlu menanggapi berlebihan siswa yang berdoa bersama-sama menjelang unas. ’’Berdoa memang dianjurkan. Tetapi belajar juga sangat penting,’’ ujarnya. Nizam menjelaskan berdoa adalah bentuk hubungan pribadi dengan Tuhan. Jadi alangkah baiknya berdoa menjelang unas itu juga dilaksanakan secara pribadi. (wan/rie)