”Saya kira, cederanya Mahfud ikut mengubah jalannya pertandingan. Spiker penggantinya kurang optimal. Justru ketika tosser lokal Samator tampil dan semua anggotanya lokal, tim kami yang kelimpungan. Akhirnya kami pun mengganti strategi,” tutur Putut.
Di sisi lain, kemenangan tim putri Jakarta Electric atas Jakarta Popsivo tak lepas dari ‘menggila’nya Aprilia Manganang. Dari gebukan April, sapaan Aprilia Manganang, saja 30 poin tercipta selama pertadingan. Sementara kakak April, Amasya Manganang juga menjadi penyumbang poin tertinggi buat timnya. Yakni 18 poin.
”Kami berhasil membuat Popsivo capek. Kami memaksa Popsivo untuk banyak bermain reli. Sehingga kami dapat keuntungan ketika mereka semua lelah,” papar asisten pelatih Jakarta Electric Risco Herlambang. (dra/asp)