[dropcap]T[/dropcap]IDAK ada yang istimewa di hari kelahiran Pelatih Persib Bandung, Djadjang Nurdjaman yang jatuh pada hari Senin, kemarin, (30/3). Di usianya yang ke 57 tahun tersebut, Pelatih yang lebih akrab disapa Djanur itu merasa bersyukur masih diberikan kesehatan.
Dengan bertambahnya usia, Djanur pun berharap tetap diberikan kelancaran dalam karirnya sebagai head coach Maung Bandung. Terlebih, apa yang di cita-citakannya sejak dulu, sudah terwujud. Yakni, membawa tim kebanggaan warga Jawa Barat meraih trofi Liga super Indonesia (LSI).
”Nggak ada surprise, ga ada hadiah, saya bersyukur bahwa diulang tahun sekarang Alhamdulillah diberi kebahagian,” tuturnya kepada wartawan.
Meski begitu, apa yang sudah dicapainya saat ini tak lantas membuat dia jumawa dan tinggi hati. Djanur mengaku masih punya cita-cita lain yang ingin dia wujudkan, khususnya dalam karir sepak bola.
Dia terobsesi untuk tetap mempertahankan gelar juara bagi Persib. Hal itupun tengah dia perjuangkan pada musim ini. Pasalnya, tercacat belum pernah ada satu tim pun tim di Liga Super Indonesia yang bisa mempertahankan gelar.
”Harapan ke depan tetap disusul dengan prestasi lainnya. Mempertahankan Persib di jajaran elite sepak bola Indonesia,” harapnya.
Sementara itu, dibalik semua obsesi dan cita-citanya, Djanur masih memiliki impian terbesar lainnya, yaitu menukangi tim nasional Indonesia juga sekaligus memberikan prestasi bersama Garuda Indonesia. ”Semua pelaku sepak bola pasti ingin bermuara di timnas. Saya pun punya cita-cita seperti itu,” ujarnya.
Namun demikian, Djanur enggan terburu-buru dan masih ingin belajar dengan terus mendalami ilmu kepelatihannya. ”Meski umur senior, tapi dalam kepelatihan masih junior di banding pelatih lainnya,” tukasnya. (mio/asp)