Sokongan APBN Minim, PON Jabar Tetap Maksimal
BANDUNG – Minimnya sokongan dana dari pemerintah melalui APBN bagi PON XIX/2016, tak lantas membuat pelaksanaan multieven olahraga empat tahunan itu menjadi minimalis. Pemerintah provinsi Jawa Barat pun siap menggelar PON XIX/2016 dengan maksimal.
Seperti diketahui, PB PON XIX/2016 sempat mengajukan permintaan angaran antara Rp600 miliar hingga Rp800 miliar. Namun alokasi APBN untuk PON XIX/2016 dan Peparnas XV yang juga digelar di Jabar pada 2015 hanya Rp15 miliar. Dan untun tahun 2016, pemerintah pusat hanya berkomitmen menyalurkan dana Rp100 miliar lebih. Sementara itu, Pemprov Jabar pun telah menyiapkan anggaran sekitar Rp1,2 triliun pada 2015 dan pada 2016 sebesar Rp1 triliun.
”Meski alokasi APBN untuk PON XIX minim, tapi kualitas penyelenggaraan PON di Jabar tetap maksimal. Perhitungan kami, dengan anggaran yang berasal APBD Jabar, PON XIX (Insya Allah) tetap akan berlangsung ideal. Anggaran dari pusat memang sejak awal ditempatkan sebagai penunjang,” jelas Ketua I PB PON XIX/2016 Jabar, Ahmad Hadadi kepada wartawan.
Hadadi menambahkan, anggaran dari Pemerintah Pusat dimanfaatkan, antara lain, sebagai penunjang penyelenggaraan acara pembukaan dan penutupan PON XIX/2016 Jabar. Juga untuk konsumsi kontingen seluruh provinsi.
Kebutuhan konsumsi, lanjutnya, sampai saat ini diputuskan sepenuhnya ditanggung oleh kontingen. Biaya ini memang sudah dianggarkan melalui APBD masing-masing provinsi. ”Bila pusat memberi tambahan dana lagi, boleh jadi separuh biaya konsumsi kontingen akan ditanggung PB PON,” tandasnya.
Terkait dana pembangunan venue dan biaya pelaksanaan pertandingan, Hadadi mengatakan PB PON XIX/2016 Jabar berkeyakinan tidak menghadapi kendala. Meski pemerintah pusat melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) hanya menyalurkan anggaran minim.
”Untuk PON dan bahkan Peparnas (Pekan Paralympic Nasional) XV, kami sudah menghitung berdasar APBD Jabar. Tidak ada masalah. Kalau ada bantuan APBN, itu lebih untuk memperkuat saja,” tandas Hadadi. (iki/asp)