DAYEUH KOLOT – Sniper legendaris Tatang Koswara tutup usia akibat serangan jantung setelah mengisi acara di sebuah televisi nasional, sekitar pukul 20.00 WIB, Selasa (3/3). Menurut istri almarhum Tati Hayati, suaminya memang memiliki riwayat penyakit jantung.
’’Menurut dokter, bapak meninggal karena terkena serangan jantung,’’ ujar Tati di rumah duka, Kompleks TNI AL, Cibaduyut, Bandung, Rabu (4/3).
Sebulan terakhir kegiatan almarhum memang lebih padat dari biasanya. Banyak kedatangan tamu termasuk wawancara dengan berbagai media massa. ’’Bapak kecapean sekaligus begitu bahagia kayaknya. Jadi penyakit jantungnya kambuh,’’ ucap Tati.
Setelah mengisi acara di sebuah televisi nasional, Tatang mengalami sesak nafas dan pingsan. Sayang sekali, nyawanya tidak dapat tertolong saat masih perjalanan ke rumah sakit di kawasan Jakarta Selatan. Pria kelahiran Medan 12 Desember 1946 itu, meninggalkan istri dan empat orang anak. Semasa hidupnya ia pernah mendapat beberapa penghargaan terbaik. Dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya penghargaan Bintang Seroja karena melaksanakan misi militer di Timor Timur pada tahun 1977–1978. Sang sniper terbaik dunia itu juga dikenal sebagai sosok yang tegas dan disiplin. Hal itu, juga diterapkan dalam keluarga, terutama kepada anak-anaknya.
Dalam wasiatnya, Tatang menolak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Padalarang. ’’Bapak dapat jatah di Taman Makan Pahlawan Padalarang. Tapi, kasihan kejauhan. Jadinya dimakamkan di TPU terdekat saja,’’ tutupnya.
Rabu siang, jenazah almarhum Peltu (Purn) Tatang Koswara dimakamkan di TPU Sayuran, Desa Cangkuangkulon, Kecamatan Dayeuhkolot.
Tubagus Abdi Yudha, anak ketiga almarhum mengatakan, awalnya jenazah almarhum akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra. Namun, lokasi pemakaman sudah penuh. ’’Karena penuh kita ditawarin untuk memakamkan di Padalarang. Tapi, ibu tidak mau karena terlalu jauh. Kita pilih yang dekat rumah saja,’’ katanya. Almarhum juga berkeinginan dimakamkan secara militer. Upacara pesemayaman dan penyerahan jenazah almarhum dilakukan pukul 11.16 WIB di rumah duka.
Anak ketiga almarhum, Tubagus Abdi Yudha menyerahkan langsung jenazah untuk dimakamkan secara militer kepada TNI. Istri, anak dan kerabat tak henti meneteskan air mata. Pukul 11.30 jenazah dimasukkan ke liang lahat. Tati Hayati mengucapkan, terima kasih atas semua perhatian berbagai pihak kepada suaminya. Tati juga memohon maaf jika almarhum memiliki kesalahan.Tati mengaku bangga dengan perjuangan sang suami. Berbagai unek-unek almarhum pun sudah diungkapkan menjelang akhir hayat.