Lindungi Tiga Sungai Besar
COBLONG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan segera berkoordinasi dalam mencegah kejahatan dan melestarikan Sungai Cimanuk dan Sungai Ciliwung. Ini dilakukan untuk menjaga Sungai-Sungai di Jabar agar tidak bernasib sama seperti Sungai Citarum
Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar mengatakan, Pemprov bersama instasi akan segera melakukan koordinasi agar fokus untuk melakukan pencegahan dan penanganan masalah pencemaran di sungai tersebut.
Untuk itu, pihaknya saat ini telah melakukan dengan membentuk tim pengendalian pencemaran air sungai Cimanuk, Ciliwung, Cilamaya di daerah Bekasi yang saat ini kondisinya juga mulai ada peningkatan pencemaran. ”Kami tidak ingin ketiga sungai ini menjadi seperti Citarum. Jika dibiarkan maka akan lebih susah pengendaliannya,” ujarnya kepada wartawan di Ruang Sanggabuan, Gedung Sate, kemarin (4/3).
Pembangunan infrastruktur, berupa jalan tol dan bandara internasional di Jabar akan mendorong pertumbuhan industri baru. Kemunculan industri-industri baru tersebut akan menimbulkan masalah terhadap sungai mulai dari limbah, alih fungsi lahan, hingga sedimentasi.
”Industri baru akan muncul dan tersebar dimana-mana sehingga kerusakan akan sangat sulit diidentifikasi. Tapi kalau industrinya muncul di kawasan industri maka akan lebih jelas pengendalian dan pengawasannya,” kata Deddy.
Menurutnya, masalah dari kemunculan industri baru ini perlu diwaspadai sejak dini jangan sampai semakin parah dan berbahaya seperti Citarum. Jika dibiarkan parah maka akan lebih mahal biaya penangannya dan jumlah korbannya juga dipastikan sudah terlalu banyak. ”Jangan sampai sudah parah baru teriak-teriak,” ucapnya.
Saat ini, Pemprov sedang membuat sistem pengendalian pencemaran air sungai yang berkoordinasi dengan pemerintah Kab/kota yang dilintasi sungai Cimanuk, Cilamaya dan Bekasi. Pemerintah Kab/kota akan memberikan masukan soal kendala-kendala dan langkah yang tepat untuk menangani ketiga sungai tersebut.
Selain itu, Pemprov juga akan melibatkan masyarakat yang tinggal di sekitar aliran ketiga sungai ini. Penanganan masing-masing sungai akan berbeda karena setiap wilayah punya ekosistem sendiri.
”Kami ingin lebih dulu mencegah kerusakan. Sekarang kerusakannya sudah mulai, tapi belum terlalu parah seperti Citarum. Kalau ada enam sungai di Jabar seperti citarum, maka mati kita,” pungkasnya. (yan/fik)