Sementara itu, Robert Hari, manajer Sriwijaya FC (SFC) memahami betul kesulitan yang dialami PT LI. Menurut Robert, situasi ini mau gak mau harus dihadapi klub peserta. ’’Berat memang iya, gak hanya buat SFC, tetapi buat semua klub peserta. Tapi, kalau terus ditunda ya semakin berat buat kami,’’ katanya saat dihubungi kemarin.
Kendati demikian, SFC tetap menanggapi positif jadwal yang sudah ada nanti. ’’Sikap resmi SFC terkait jadwal ini akan kami sampaikan setelah menggelar pertemuan di kalangan manajemen,’’ urainya.
Kubu Persegres Gresik juga sudah menerima jadwal ISL. ’’Sudah diterima manajemen Senin malam,’’ ucap pelatih kepala Persegres Liestiadi kemarin.
Dia menilai jadwal tersebut sangat mepet. ’’Secara umum sih tidak ada masalah ya. Hanya, yang patut saya garisbawahi rata-rata masa recovery-nya sangat cepat,’’ ungkapnya.
Liestiadi mencontohkan dua laga awal yang sama-sama berlangsung di kandang mereka, yakni menghadapi Borneo FC pada 5 April, dan melawan Mitra Kukar pada 8 April. Kemudian, mereka akan melakukan dua away pertama dengan terbang ke Banjarmasin guna melawan Barito Putera pada 11 April, serta sudah harus berada di SUGBK kandang Persija Jakarta 15 April. Ini berarti, dalam setiap pertandingan hanya ada jeda tiga sampai empat hari.
’’Ya kalau sudah begini mau bagaimana lagi. Sebenarnya ini sangat mengganggu karena berimbas kepada kondisi kebugaran para pemain,’’ ulasnya. Karena itulah, sejak jauh-jauh hari, Liestiadi telah menekankan tentang peningkatan jam terbang dari skuad Laskar Joko Samudro. ’’Yang jelas, kami menargetkan dua laga kandang harus disapu bersih,’’ tegas pelatih asal Medan tersebut. (nap/apu/ko/rie)