Disbudpar Masih Rekrut Relawan
SUMUR BANDUNG – Menjelang Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) yang ke-60, Kota Bandung semakin mematangkan persiapan. Sejumlah pembenahan pun dilakukan. Salah satunya meluncurkan logo peringatan 60 tahun KAA.
Selain itu, ada tiga titik yang menjadi pusat event ini berlangsung. Yakni, Gedung Merdeka, Gedung Dwi Warna, dan Lapangan Tegalega. Kepala Museum KAA Thomas Siregar mengatakan, titik-titik itu merupakan tempat paling bersejarah. ’’Sebab, merupakan tempat perumusan dan kelahiran cita-cita semangat Bandung,’’ ujarnya di Museum KAA, Jalan Asia Afrika, kemarin (28/2).
Selama ini, lanjutnya, masyarakat hanya mengetahui Gedung Merdeka dan Gedung Dwi Warna sebagai titik sejarah KAA. Lapangan Tegalega berkaitan erat dengan KAA. ’’Di sana ada tugu atau Taman Asia Afrika,’’ sambungnya.
Rangkaian acara di tiga tempat itu dilaksanakan di hari yang berbeda. Sabtu (18/4), akan dimulai di Gedung Merdeka hingga Gedung Dwi Warna. Ditandai dengan pengibaran 109 bendera negara Asia dan Afrika. Kemudian, acara dilanjutkan dengan musikalisasi pidato Presiden Soekarno di museum KAA. Puncaknya, seribu peserta Bandung Historical Study Games 2015 (BHSG), menjelajahi 20 titik bersejarah di Kota Bandung.
Di Lapangan Tegalega, akan ada Asian-African Friendship Day pada Minggu (19/4). Event ini akan dimeriahkan dengan Senam 5.000 Anak Asia Afrika. ’’Nanti juga ada kampanye lingkungan. Bebersih di Taman Asia Afrika bersama komunitas mahasiswa,’’ ucap dia.
Di sisi lain, sejumlah ruas trotoar di sekitar jalan Asia Afrika mulai dipugar. Hal ini sebagai upaya untuk mempercantik Kota Bandung. Pasalnya, perhelatan KAA tinggal dua bulan lagi. Yakni, puncaknya pada 24 April mendatang.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung menargetkan kunjungan 500 wisatawan asing selama event ini berlangsung. Akan ada pula gelaran Asian African Carnaval pada 21–27 April mendatang.
Menurut Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari, karnaval tersebut rencananya akan menyertakan 50 negara dan20 daerah Indonesia. Namun sampai kemarin (28/2) baru ada 15 negara dan 4 daerah yang mengonfirmasikan keikutsertaannya. Di antaranya, Korea Selatan, India, China, Iran, dan Afganistan. Kenny mengaku, sudah banyak negara-negara di Amerika Selatan yang menanggapi undangan disbudpar. Namun, belum memberi konfirmasi.