’’Selain mahal, di sana (Rongga) sulit mendapatkan pasokan gas, karena saat ini sedang langka. Terpaksa, masyarakat harus menggunakan kayu bakar sebagai solusinya,’’ kata Herman.
Menurut dia, biasanya harga gas elpiji di Rongga harganya hanya Rp 25.000 hingga Rp 27.000. Harga tersebut dinilai masih wajar lantaran jarak lokasi dari wilayah kota ke Rongga sangat jauh. ’’Namun, kalau sampai Rp40 ribu sangat memberatkan warga. Paling mahal normalnya biasa Rp 27.000 per tabung gas,’’ ungkapnya.
Herman menambahkan, di Kecamatan Rongga, para pengecer gas elpiji 3 kilogram hanya ada di dua desa yakni di Desa Cibedug dan Desa Sukaresmi dari total di Rongga ada 8 desa.
’’Jika di dua desa tersebut sudah habis gas yang dijualnya, kebiasaan masyarakat harus menggunakan kayu bakar. Karena kalau harus membeli ke Cililin dan wilayah Bunijaya Gunung Halu pun masih jauh jaraknya,’’ bebernya. (drx/rie)