Agen Tak Mendapat Pasokan
PADALARANG – Gas elpiji 3 Kg di Kabupaten Bandung Barat kembali langka. Hal ini disesalkan sejumlah pedagang dan pembeli, lantaran sulitnya mendapatkan gas untuk memenuhi kebutuhan seperti memasak. Dani Sudartani, 39, warga Padalarang mengatakan, sulitnya mendapatkan gas 3 Kg ini kurang lebih dari satu pekan yang lalu hingga saat ini.
”Sudah satu minggu kami sulit mendapatkan gas elpiji 3 Kg. Walaupun ada, harganya sangat mahal hingga Rp23 ribu per tabung gas. Kami harapkan, pemerintah dapat mencari solusi agar kelangkaan dan mahalnya gas tersebut dapat kembali normal,” katanya kepada wartawan di Padalarang, kemarin (24/2).
Sementara itu, salah seorang pedagang gas elpiji 3 Kg eceran di wilayah Padalarang, Neni Suryani, 35, mengaku, kelangkaan gas sudah terjadi satu minggu lalu hingga saat ini. Sejumlah pembelipun sudah merasa resah. ”Sekitar satu minggu yang lalu hingga saat ini saya sudah tidak berjualan gas elpiji 3 Kg. Informasinya memang lagi langka saja,” ungkapnya.
Menurut Neni, biasanya sehari-hari dirinya kerap menjual gas elpiji 3 Kg tersebut sebanyak 10 hingga 20 gas per hari. Lantaran saat ini langka, pihaknya juga menjadi sepi pembeli. ”Mudah-mudahan kelangkaan gas ini tidak berlangsung lama. Karena masyarakat juga membutuhkan untuk memasak dan keperluan lainnya,” terangnya.
Di tempat berbeda, Kadisperindag Kabupaten Bandung Barat, Weti Lembanawati melalui Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag KBB, Ricky Riyadi menyatakan, terkait kelangkaan gas, pihaknya sudah melakukan koordinasi dengan Hiswana Migas untuk menambah pasokan gas. ”Setelah melakukan koordinasi, Hiswan Migas menyarankan agar membuat penambahan kuota gas yang diperlukan. Kita harapkan dalam waktu dekat pasokan gas dapat ditambah,” ujarnya.
Ricky menambahkan, kuota atau kebutuhan gas elpiji 3 Kg di wilayah Bandung Barat sebanyak 900 ribu tabung gas setiap bulan. ”Rencananya penambahan gas dari Hiswana Migas satu kali lipatnya. Misalkan seseorang biasanya menjual hanya 100 gas per hari. Setelah ditambah kuota bakal menjadi 200 gas per hari agar masyarakat dapat terpenuhi kebutuhan gas,” paparnya.
Disinggung apa penyebab langkanya gas tersebut, Ricky memprediksi, kelangkaan gas akibat banyaknya orang yang biasa menggunakan gas 12 Kg beralih menggunakan gas 3 Kg. ”Kemungkinan besar banyaknya pengguna gas yang beralih ke gas 3 Kg. Sehingga stok di lapangan habis,” ujarnya.