Harga Beras Melonjak karena Belum Musim Panen
SOREANG – Kenaikan harga beras yang cukup signifikan terjadi di Kabupaten Bandung. Hal itu kemungkinan karena faktor musim yang belum masuk musim panen. Namun demikian, hal tersebut merupakan hal yang wajar karena dianggap fenomena musiman.
Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluhan (BKPPP), Dadang Hermawan. Dirinya menyebutkan, sejak Januari Kabupaten Bandung masih masuk musim tanam, sehingga sebagian besar tengkulak menaikan harga beras. ’’Ini fenomena musiman seperti tahun lalu. Karena belum musim panen sehingga harga naik,’’ katanya kepada wartawan kemarin (23/2).
Dadang juga mengatakan, musim panen di Kabupaten Bandung sendiri terjadi pada bulan Maret Hingga April. Sementara, Desember hingga Januari merupakan musim tanam. ’’Ini terjadi di semua daerah. Meskipun ketika harga turun, petani yang menjerit,’’ jelasnya.
Apabila kenaikan harga mencapai 25 persen, maka sudah kewajiban pemerintah melakukan operasi pasar. Meskipun saat ini, lanjut dia, Bulog memiliki stok yang yang dapat menutupi kekurangan hingga tiga bulan ke depan. Selain itu, cadangan beras pemkab Bandung juga masih cukup. ’’Pemkab masih punya stok yang ada d Bulog. Selain itu, cadangan darurat beras di Kabupaten Bandung masih mencapai 35 juta ton,’’ tambahnya.
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Perhutanan Tisna Umaran ada beberapa faktor yang menyebabkan kenaikan beras di pasar. Di antaranya belum masuk musim panen karena telatnya masa tanam akibat cuaca buruk sebelumnya. Namun disisi lain, hal tersebut menguntungkan terhadap petani karena pada saat ini harga gabah basah cukup meroket. ’’Kenaikan harga gabah basah saat ini mencapai 1.000-1.200 rupiah per kilo nya, tentu saja itu cukup menguntungkan petani terutama bagi mereka yang sedang musim panen saat ini,’’ tuturnya.
Kenaikan dan kelangkaan beras sejak pertengahaan Februari ini mulai meresahkan para pedagang. Salah satunya di wilayah Pasar Baleendah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung. Harga beras melonjak sekitar 20-30 persen.