Pasca Kebakaran, Omzet Turun

Pasar Atas Baru Sepi Pembeli

CIMAHI – Pasca kebakaran beberapa bulan lalu, nasib para pedagang Pasar Atas Baru Kota Cimahi semakin memprihatinkan. Pasalnya, relokasi yang dilakukan Pemkot ke gedung baru tidak sesuai harapan.

Setiap harinya, omzet mereka mengalami penurunan cukup drastis. Selain akses yang kurang memadai, gedung ini pun dinilai tidak refresentatif. Sehingga, banyak pembeli yang memilih untuk belanja di pasar lain.

Ketua Persatuan Pedagang Pasar Atas Kota Cimahi Agus Taufik (38), mengatakan, penurunan tersebut terjadi hingga 50 sampai 70 persen. Dan ini terjadi hampir disemua komoditas.”Akibatnya, pasar menjadi sepi,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, kini para pedagang pun mulai terlilit hutang, karena sejumlah barang dagangannya habis terbakar. ”Sementara barang yang terbakar itu banyak yang belum dibayar. Karena tidak terbayar, mereka pun tidak lagi berjualan,” bebernya.

Kondisi ini dijelaskan Agus membuat para pedagang pindah ke tempat lain. Bahkan, kini hampir 70 persen pedagang di lantai 2 Pasar Atas Baru ini pindah. ”Bahkan ada pedagang yang sejak awal ditempatkan di lantai 2 tidak pernah menempatinya sampai sekarang, karena melihat akses jalan yang cukup jauh yang pastinya akan berpengaruh terhadap jumlah pengunjung. Tidak hanya itu, pedagang yang ada di lantai 2 sudah tidak aktif lagi,” katanya.

Keluhan lainnya dari para pedagang adalah adanya zonasi jenis dagangan dan penempatan kios. Pedagang menilai, hal itu kurang efektif dalam transaksi jual beli.

Seperti yang dikeluhkan salah seorang pedagang Agus Setiawan (40) yang sehari-hari berjualan kelontongan. Menurutnya, sistem zonasi kios berdasarkan jenis dagangan itu membuat sejumlah pedagang kebingungan. Pasalnya, pembeli tidak bisa langsung membeli kebutuhannya disatu tempat.

‪”Dulu kan dalam satu block itu sudah lengkap dengan beragam jenis dagangan, kalau sekarang butuh barang, harus ke lantai lain,” katanya.

”Sekarang pembeli pada pindah belanjanya ke pasar lain sepertti pasar antri (Kota Cimahi), pasar baru kai (Kabupaten Bandung Barat), dan pasar rawa tani mulya (Kabupaten Bandung barat),” jelas agus. (mg18/asp)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan