Sebagai Pertimbangan Kelulusan SNM PTN
JAKARTA – Panitia seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNM PTN) 2015 akhirnya menyetujui penggunaan nilai Ujian Nasional (Unas) 2015 sebagai pertimbangan kelulusan SNM PTN. Keterangan tentang kepastian fungsi nilai unas untuk pertimbangan kelulusan SNM PTN itu disampaikan Kepala Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Zainal Arifin.
’’Rabu kemarin (18/2) kan ada rapat di Kemendikbud. Secara konsep (nilai Unas untuk pertimbangan kelulusan SNM PTN, red) sudah disepakati majelis rektor, Kemendikbud, dan Kemenristekdikti,’’ katanya di Jakarta kemarin (20/2).
Zainal mengatakan, kesediaan panitia SNM PTN menerima nilai unas sebagai pertimbangan kelulusan bukan tanpa syarat. Guru besar ilmu komputer Universitas Indonesia (UI) itu mengatakan, syarat yang harus dilaksanakan panitia unas di Kemendikbud adalah mempercepat pengolahan data lembar jawaban komputer (LJK).
’’Panitia unas di Kemendikbud akhirnya menyetujui syarat itu,’’ ungkap petinggi otoritas penyelenggara unas itu. Jadi akhirnya jadwal pengolahan LJK dipercepat, tetapi jadwal pengumuman kelulusan unas tetap pada 18 Mei.
Untuk mempercepat proses pengolahan LJK itu Kemendikbud sudah menyiapkan sebuah skenario baru. Yakni memperbanyak titik pemindaian LJK unas. Zainal mengatakan selama ini dalam satu provinsi, proses LJK umumnya dilaksanakan di satu PTN.
Tetapi untuk mempercepat proses pengolahan nilai unas, tahap peminaian LJK digarap keroyokan oleh PTN-PTN provinsi setempat. ’’Umumnya ada lebih dari satu PTN dalam satu provinsi. PTN-PTN itu dioptimalkan untuk membantu pemindaian LJK,’’ jelas dia.
Dengan langkah ini, Zainal berharap proses pemindaian berlangsung cepat dan nilai hasil pengolahan LJK bisa disempaikan ke panitia SNM PTN lebih dini. Sehingga panitia SNM PTN bisa memiliki waktu untuk mengolah nilai unas itu sebagai pertimbangan kelulusan SNM PTN.
’’Sekarang posisinya sudah jelas, siswa calon peserta unas saya harap belajar dengan serius,’’ ujarnya. Meskipun unas tidak lagi berfungsi sebagai penentu kelulusan, Zainal yakin tidak ada siswa yang mengerjakan soal alakadarnya. Menurutnya semua siswa ingin mendapatkan nilai bagus, apalagi nilai itu menjadi pertimbangan masuk PTN. (wan/tam)