Tidak Ikut Campur Pembangunan Jongko PKL
DAYEUHKOLOT – Muspika Dayeuhkolot tidak ikut campur dalam pembuatan jongko-jongko yang sudah dibangun oleh para pedagang Kaki Lima (PKL). Pasalnya, penandatanganan kesepakatan yang dilakukan sebelumnya, bukan merupakan pernyataan kesepakatan antara pedagang dengan Muspika, tapi itu adalah suatu pernyataan dari kelompok yang sudah membangun lebih awal menurut pedagang yang lain itu menyalahi.
Camat Dayeuhkolot Eef Syarief Hidayatullah mengatakan, penandatanganan terjadi karena pada saat itu pihak Satpol PP mau membongkar bangunan yang sudah dibuat oleh para pedagang RW 10. ’’Namun, pada saat itu masyarakat dalam keadaan prihatin karena bencana banjir yang begitu besar. Lalu kita coba lobi dengan Satpol pp supaya tidak melakukan pembongkaran,’’ kata Eef kepada Soreang Ekspres (Grup Bandung Ekspres) saat ditemui di kantornya kemarin (19/2).
Eef mengatakan, pihaknya berhasil melobi Satpol Pp, tetapi kita melakukan upaya-upaya lain dengan mengadakan pertemuan dengan kelompok yang sudah awal membangun jongkonya lebih dulu dengan kayu di Polsek Dayeuhkolot. ’’Karena pada saat itu, tempat musyawarah difasilitasi oleh kita. Maka kita Muspika turut menandatangani, tapi dalam artian menandatangani itu melegalkan mereka untuk berdagang. Apalagi terkait masalah isu dan rumor, bahwa muspika ikut campur dalam pembangunan, apa segala macam itu sangat tidak benar sekali, saya berani dibuktikan, Demi Allah saya tidak menerima uang sedikitpun,’’ ucapnya.
Masalah pembuatan jongko para PKL, dia mengaku tidak tahu. ’’Tanyakan saja pada para PKL nya sendiri, kalau saya ikut campur sama saja saya mengizinkan mereka dan melegalkan para PKL, sama sekali Muspika tidak ada yang ikut campur di dalamnya,’’ ujarnya.
Relokasi para pedagang, kata dia, masih dalam proses. ’’Kita tunggu saja, mudah-mudahan keinginan dari pedagang itu sendiri yang memang ingin ke wilayah zipur mudah-mudahan teralisasikan. Orentasi ke depan adalah dipindah ke tempat yang lebih bagus. Kita berharap itu dapat terlaksana supaya semuanya bisa berjalan lancar. Penataan kota bisa dilakukan dengan baik, kemudian ekonomi masyarakat bisa tertata dan perdayakan dengan baik,’’ pungkasnya. (mg14/far)