Pelaksanaa Pilkada Jabar Serentak Desember 2015
BATUNUNGGAL – Seiring dengan disahkannya Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada) oleh DPR RI, pelaksanaan Pilkada serentak di Jawa Barat akan segera dilakukan paling lambat pada Desember 2015 ini.
Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat mengatakan, Pilkada serentak yang semula diperkirakan akan dilaksanakan di awal 2016, kemungkinan besar akan dimajukan pada Desember 2015.
’’Berdasrkan kesiapan dari KPUD, saat ini ada tiga daerah yang akan melakukan Pilkada langsung. Di antaranya Kota Depok, Kabupaten Cianjur, dan Kabupaten Tasikmalaya,’’ jelas Yayat ketika ditemui Bandung Ekspres di kantor KPU, Jalan Garut kemarin (20/2).
Dirinya menerangkan, sebetulnya KPU Jabar sebelumnya telah merencanakan lima Kabupaten yang akan melakukan Pilkada serentak. Namun demikian, setelah disahkannya UU Pilkada oleh DPR RI, maka formasinya berubah menjadi delapan kabupaten kota, dan kesemuanya dilaksanakan serentak pada Desember 2015.
’’Untuk tahun ini ada 3 kabupaten di Jabar yang akan melaksanakan Pilkada, sedangkan 5 kabupaten lagi sisanya,’’ ucap Yayat.
Namun, hingga kini dirinya belum bisa memastikan mengenai pelaksanaan pemungutan suaranya. ’’Nanti itu sedang dilakukan pembahasan dan koordinasi. Kita belum bisa memastikan tanggal tepatnya pelaksanaan Pilkada di 3 daerah tersebut,’’ terang dia.
Yayat menuturkan, mengenai persiapan saat ini KPU Jabar baru tahap pengesahan anggaran. Jadi pada dasarnya menurut laporan yang ada, lanjut Yayat, semua kabupaten kota sudah siap untuk melaksanakan pilkada serentak.
’’Yang Depok dan Tasik nggak ada masalah, apalagi Depok dari awal sudah menyiapkan anggarannya sejak dini, sehingga tidak ada masalah ketika ditarik ke 2015,’’
Akan tetapim lain halnya dengan Kabupaten Cianjur yang awalnya memprediksi Pilkada digelar pada 2018 nanti. Jadi, kata dia, belum dianggarkan sama sekali oleh pemerintah daerahnya.
Yayat menambahkan, dari sisi anggaran pelaksanaan Pilkada desember 2015 sangat bervariasi, sebab tergantung dari kemampuan APBD daerahnya masing-masing. ’’Itu beda-beda anggarannya, tapi rata-rata mencapai sekitar Rp 40 miliar lah,’’ imbuhnya. (yan/far)