BANDUNG – Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Jawa Barat terus menggeber persiapan Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) XIII yang akan dimulai 9 September 2015 di Jawa Barat. Namun, beberapa kendala pun menghantui pelaksanaan persiapan.
”Salah satunya terkait penentuan tempat pertandingan (venue) cabang olahraga. Ada beberapa cabang olahraga yang masih mencari kepastian venue,” ujar Kepala Bidang Keolahragaan Disorda Jabar, Nandang Saptari saat ditemui wartawan di gedung Disorda Jabar, Jalan Dr Radjiman, Kota Bandung, belum lama ini.
Dari total 20 cabang olahraga yang akan dipertandingkan di Popnas XIII/2015, tinggal dua cabang olahraga yang masih mencari kepastian venue. Yakni cabang olahraga senam dan bola basket.
”Awalnya kita sudah plot venue bagi kedua cabang olahraga tersebut di areal SPOrT Jabar Arcamanik. Namun setelah berkoordinasi dengan Bidang Asset Provinsi Jabar, mulai April 2015 semua venue untuk persiapan PON XIX tidak bisa digunakan,” ujar Nandang.
Meski demikian, pihaknya memastikan pembukaan dan penutupan Popnas XIII/2015 tetap digelar di stadion sepakbola SPOrT Jabar Arcamanik. Selain itu, stadion sepakbola SPOrT Jabar Arcamanik pun akan digunakan untuk pertandingan cabang olahraga sepakbola. Pasalnya, lokasi stadion serta akses kemungkinan besar tidak akan mengganggu proses pembangunan di kawasan SPOrT Jabar.
”Kita sudah siapkan alternatif terakhir untuk venue kedua cabang olahraga tersebut yakni di Kabupaten Bekasi, tapi kita harapkan bisa digelar terpusat di Kota Bandung karena terkait dengan akomodasi,” tuturnya.
Sedangkan, untuk pembukaan dan penutupan, stadion utama SPOrT Jabar di Arcamanik, Kota Bandung, tetap menjadi pilihan utama. Karena untuk digelar di lokasi lain yakni di stadion Siliwangi tidak memungkinkan dikarenakan terlalu dekat dengan perumahan dan areal parkir yang kurang luas.
”Pada pembukaan dan penutupan kita ingin gelar secara meriah dan ada pesta kembang api. Jadi tidak mungkin digelar di Siliwangi. Dan saat ini kita pun sedang melakukan pemilihan event organizer untuk acara pembukaan dan penutupan,” tambahnya.
Selain permasalahan venue, lanjutnya, kepastian dana sharing dari pemerintah pusat pun menjadi masalah baru yang timbul. Pasalnya, dari total bantuan yang akan diberikan sebesar Rp15 miliar dan sudah masuk dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) mengalami pengurangan oleh Bidang Perencanaan Kemenpora. Bahkan pengurangan pun cukup drastis menjadi Rp6 miliar.