WWF Beraksi Lawan Kepunahan Hewan Liar
COBLONG – Di alam liar, populasi Gajah Sumatera saat ini terus berkurang secara signifikan. Menurut data WWF, sejak tahun 2006–2014 terhitung 127 gajah mati akibat ulah manusia. Parahnya, para pelaku tidak pernah dimeja hijaukan karena pemerintah tidak tegas dalam menanggulangi kasus ini.
Oleh karena itu, WWF Indonesia bersama Jaringan Komunikasi Bandung Bijak Energi (JKBBE) melakukan kampanye Nasib Gajah dengan konsep pawai di sepanjang Jalan Dago, belum lama ini. Kampanye ini berlangsung seru itu dihadiri Diah R. Sulistiowati (Campaign Coordinator for Forest and Species – WWF Indonesia) dan Christian Natalie (Koordinator JKBBE) sebagai pembicara.
Dari Dago, kampanye dilanjutkan dengan penayangan film Konservasi WWF-Indonesia di Taman Film. Di sana juga ditampilkan 10 karya seni instalasi karya masyarakat Bandung dengan latar belakang berbeda.
Campaign and Mobilization Manager WWF-Indonesia Dewi Satriani mengatakan, kematian gajah di alam liar adalah akibat manusia. ’’Kita konsumsi sawit. Padahal, kebun sawit adalah habitat gajah,’’ ucapnya kepada Bandung Ekspres.
Selain itu penggunaan kertas juga turut merusak habitat gajah. Dewi berharap masyarakat bisa cermat memilah apa yang akan mereka konsumsi. ’’Untuk produk sawit sudah ada sertifikat FSC, yang lain juga sudah disertifikasi kok,’’ jelasnya.
Tujuan dari kampanye Nasib Gajah ini, kata dia, adalah untuk mengingatkan dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kondisi Gajah. Dan mendorong pihak–pihak yang terkait, baik pemerintah maupun swasta, untuk mengembalikan populasi gajah.
Masyarakat juga bisa dengan mudah ikut kampanye ini. Hanya dengan ngetwit hashtag #NasibGajah, lalu WWF Indonesia akan melaporkan pada kementrian yang berkaitan.’’Cukup laporkan kondisi gajah atau apapun dengan hashtag #NasibGajah. Nggak ribet dan nggak mahal,’’ jelas Dewi.
Sebab, dia menilai, seharusnya masyarakat sudah tidak ‘buta’ pada lingkungan. ’’Pasalnya apa saja yang kita konsumsi berimplikasi pada habitat hewan liar,’’ kata dia.
Beberapa tamu undangan juga turut meramaikan kampanye Nasib Gajah. Seperti, CEO WWF-Indonesia, Duta Earth Hour Bandung Abu Marlo, Utomo Haridwinanto (Drummer The Titans), Earth Hour Champions, dan para seniman. (mg7/tam)