Kuatnya arus sungai serta debit air yang tinggi membuat, kirmir awal kembali rusak. Hal tersebut dijelaskan Camat Arcamanik Mia Rusmia sari Saat meninjau ke Cingised kemarin (8/2). Dia mengaku, telah menginstruksikan langkah awal penanganan untuk memperbaiki kirmir dengan berbagai bahan yang ada.
’’Dua hari ini (membuat tanggul sementara) dengan bahan material yang ada, karung dan pasir dan sebagian batu. Itu posisinya sekitar satu meter lah tumpukan pasir tersebut dari tiga meter yang jebol, dengan ketinggian tiga meter dan panjang 20 meter,’’ kata perempuan berhijab itu.
Hingga dua hari terakhir, banjir sudah meluas hingga ke tujuh RW di Kelurahan Cisaranten Kulon. Bantuan logistik berupa obat-obatan dan makanan sudah dikirimkan sejak hari pertama. Seperti dikatakan Mia, bantuan makanan dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat sudah ada dan diterima masyarakat. Bantuan disebar ke dua posko utama yang mengalami banjir terparah, yaitu RW 06 dan 07. Begitu pula obat obatan yang sudah dikirimkan oleh Dinas Kesehatan (Disnkes) Kota Bandung.
Mia mengatakan, dari Cingised hingga Universitas Al Gifari terkena banjir. Ada lima sekolah, satu universitas, serta lebih dari 200 rumah terendam air. ’’Dan ini harus kita evakuasi dan diberikan bantuan. Kita juga tengah upayakan untuk pembuatan kirmir agar banjir ini tidak terjadi lagi,’’ kata dia.
Hingga Minggu (8/2) malam, sudah ada 25 orang yang dievakuasi. Ada yang diungsikan ke rumah susun (rusun), ada di Kantor Kelurahan Cisaranten Kulon, kemudian ada pula yang diungsikan ke rumah warga lain yang mau menampung sementara. Namun, tidak semua korban banjir bisa diungsikan. Pasalnya, hanya ada enam ruangan di dalam rusun.
’’Jadi sekarang masih satu lapis. Ini satu lapis aja masih sulit apa lagi lapis kedua, kalau lapis kedua kan permanen. Otomatis harus kering dulu (banjirnya),’’ ungkap dia.
Sementara itu, perbaikan kirmir yang mendapat bantuan langsung dari DBMP Kota Bandung memang tampak sudah dilakukan dari awal kondisi banjir. Sebanyak 20 orang memperbaiki lapisan kirmir pertama bersama warga. Hal tersebut dijelaskan Kepala DBMP Kota Bandung Iskandar Zulkarnaen. Menurutnya, untuk membuat kirmir permanen, butuh waktu hingga satu minggu. ’’Kita lakukan pembuatan kirmir awal dengan menyusun batu di anyaman kawat (bronjong). Nantinya akan dilakukan pembangunan lapisan kedua,’’ kata dia.