SUMUR BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung memperketat pengawasan bahan makanan olahan yang dijual di pasaran. Hal ini dilakukan setelah ditemukan bahan kimia berbahaya di berbagai jenis makanan olahan. Seperti, kikil dan saus sambal botol.
Kepala Dinkes Kota Bandung Ahyani Raksanegara mengatakan, oknum produsen semakin nekat mencampur bahan kimia non-food ke dalam olahan makanan. Tindakan ini berbahaya bagi kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengawasan terhadap produsen-produsen makanan.
Supaya pengawasan semakin mantap, dinkes menggandeng lintas Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) lain. Seperti, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan KP), Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) dan Balai POM. Terlebih, lanjut Ahyani, pengawasan akan difokuskan kepada pengusaha industri rumah tangga (PIRT).
Meski begitu, dinkes akan selektif menindaklanjuti laporan dari masyarakat yang berkaitan dengan hal ini. Pihaknya juga melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap produsen makanan. ’’Kita lakukan secara periodik baik preventif maupun monitoring,’’ ujarnya saat dihubungi wartawan belum lama ini.
Ahyani mengatakan, apabila produsen tersebut memang tidak mengetahui bahaya dari zat kimia yang dicampurkan pada bahan makanan, pihaknya akan memberikan pembinaan. Namun, apabila sudah mengetahui tetapi masih melakukan dengan mencampur bahan kimia, pihaknya tak segan memberikan sanksi. Yakni, berupa pencabutan izin. Supaya produsen nakal itu tidak bisa memasarkan hasil produksinya ke toko-toko formal. ’’Ini artinya, dia sebetulnya mengunci sendiri pasarnya,’’ katanya.
Dia menjelaskan, apabila bahan makanan yang mengandung zat kimia dikonsumsi oleh manusia, hal tersebut akan menimbulkan munculnya beragam penyakit. Bahkan yang paling berat, apabila mengkonsumsi makanan berzat kimia, berpotensi menimbulkan penyakit kanker. Sebab, banyak yang mengandung zat karsinogenik yang bisa menyebabkan kanker. ’’Makanya ini nggak main-main kalau zat kimia dimasukkan ke dalam tubuh dan dikonsumsi setiap hari,’’ ujarnya.
Menurutnya, penyakit kanker yang disebabkan oleh zat kimia tersebut bisa terjadi akibat faktor internal dan eksternal. Sehingga, patut diwaspadai konsumsi makanan yang mengandung zat kimia. ’’Di dalam tubuh itu ada kromosom yang mungkin berpotensi terkena sel kanker. Kemudian, diluarnya diberi trigger. Jadilah memicu munculnya penyakit kanker.