’’Isin (malu) lah karena ini kepentingan negara. Hari ini (kemarin) kita rapat di Kemenlu (Kementerian Luar Negeri), berharap ada keputusan bisa penunjukan langsung,’’ ungkap dia.
Iskadar menyatakan, Pemkot Bandung memang ingin mempercepat penataan trotoar dan drainase Jalan Braga. Tetapi jika dari sisi aturan tidak memungkinkan, berharap ada keputusan pemerintah pusat yang mendukung percepatan itu.
Menurut dia, jika seluruh pekerjaan sempurna, tidak mungkin selesai dengan biaya di bawah Rp 200 juta. ’’Makanya tidak bisa penunjukan langsung. Tetapi mungkin ada solusi dari pusat,’’ ujarnya.
Iskandar mengakui, awalnya Pemkot Bandung membidik Jalan Braga pendek untuk dilakukan percepatan. Dari perhitungan awal, memang penyelesaian jalan tersebut bisa di bawah Rp 200 juta. ’’Skenarionya sih ingin payung hukum pusat. Kita harapkan bisa. Kalau per segmen masih bisa melalui penunjukan langsung. Terus kita tunggu juga apakah tamu KAA bisa lewat Braga? Jadi tunggu saja keputusan pusat,’’ jelas dia. (fie/tam)
