BANDUNG WETAN – Nuansa hijau memang selalu membawa kesan sejuk. Warna itu memang identik dengan suasana alam asri dan menenangkan. Berusaha membentuk atmosfer yang nyaman untuk masyarakat berkumpul, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana membuat Study Park atau Taman Belajar.
Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung sudah mempersiapkan desain dan fasilitas yang akan dipasang di taman itu. Tempat yang dipilih adalah di kawasan Monumen Tegallega. Namun, desain utamanya memang untuk belajar.
Kepala Diskamtam Kota Bandung Arief Prasetya menjelaskan, Pemkot Bandung sengaja menganggarkan Rp 200 juta untuk merealisasikan taman tematik ke-9 ini. Nantinya akan ada berbagai fasilitas khusus. Seperti, meja belajar, lampu, dan wi-fi.
Ini dilakukan untuk melengkapi kemeriahan ulang tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) yang akan diselenggarakan April mendatang. Pasalnya, event internasional tersebut akan melibatkan puluhan kepala negara sebagai pengunjung. Selain dilengkapi dengan meja belajar, akan dibangun pula toilet dan mushala.
Untuk pengelolaan sampah, diskamtam sudah bekerjasama dengan PD Kebersihan. Bila ada sampah di dalam taman, maka akan dikelola pihak taman. Sedangkan, bila sampah itu ada di luar taman, maka itu merupakan tanggung jawab PD kebersihan. ’’Kita (diskamtam) lakukan pengangkatan aja,’’ ujar Arief.
Taman bernama UPT Taman Konservasi Tegallega ini akan dilengkapi tempat sampah tertutup. Hal ini untuk memudahkan diskamtam melakukan pengangkutan sampah. ’’Jadi orang nggak akan buang sembarangan lagi,’’ tandasnya.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meninjau langsung lokasi yang akan dibangun Taman Belajar. Namun, dia tak hanya meninjau. Melainkan langsung mendesain taman dan menggambarnya di atas secarik kertas.
Dia mengatakan, pengerjaan Study Park akan dimulai dua minggu lagi. ’’Kalau masuk acara internasonal (peringatan KAA), ada Kepres yang memungkinkan tidak ada lelang karena harus cepat sesuai target,’’ ucapnya. (fie/tam)